Bab 102 | Titik yang Dinanti

2613 Kata

Sera menyentuh dadanya yang bergemuruh tiba-tiba saat mengantar kepergian sang suami yang akan berangkat ke Bandung hari ini. Kenapa melihat punggung pria itu yang menjauh dia merasa langsung rindu, ya? Bahkan ada rasa dia enggan berjauhan dengan suaminya. Semacam tidak ikhlas ditinggal pergi jauh oleh pria tercintanya. Padahal, kan, cuma Bandung! Hanya beberapa jam saja pula! Dua kali Sera sadar dirinya bertingkah aneh pagi ini. Menginginkan peuyeum dan tiba-tiba bertingkah lebay dengan langsung merindukan suaminya itu. ‘Duh, Sera! Jangan aneh-aneh! Waktunya bekerja bukan manja-manja!’ Sera membatin sambil mendecak, lalu kembali menutup pintu ruangannya. Mengabaikan suara hati yang justru memiliki keinginan untuk lari menyusul sang suami dan memeluknya erat. Langkahnya terhen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN