“Cari apa?” tanya Ryan saat melihat Nina celingukan mencari sesuatu di atas kasur. “Kok nggak ada bercak darah?” tanya Nina gelisah. “Bercak dar — oh. Hahaha.” Ryan tertawa seketika. Nina merengut kesal. “Kok ketawa, sih?” “Kenapa? Kamu takut aku ngira kamu nggak perawan karena nggak ada bercak darah?” Nina mengangguk pelan, menunduk. “Padahal aku beneran perawan, kok. Aku nggak pernah berhubungan sama siapapun, sama kamu doang. Ini pertama kali juga,” cicitnya. Ryan mencubit pipi Nina gemas, menciumnya sekilas. Ia menatap wajah istrinya yang masih manyun, membelai pipinya yang tadi ia cubit. “Nggak semua yang perawan harus selalu ngeluarin darah waktu berhubungan pertama kali. Yang sampe ngeluarin darah itu antara selaput daranya terlalu tebal atau mainnya terlalu brutal. Tadi aku