“Anak-anak udah tidur?” tanya Ryan saat Nina masuk ke dalam kamar. Sejak kehadiran Nina di hidupnya, praktis Ryan hampir tidak pernah menidurkan anak-anak. Nina selalu ambil bagian untuk ini. Padahal ia selalu mengatakan untuk tidak memaksakan diri, tapi Nina yang keras kepala selalu bersikeras untuk melakukannya. Nina naik ke atas kasur dan mengangguk. “Iya.” Ryan segera merengkuh tubuh istrinya, mencium puncak kepalanya lembut. “Makasih ya, Sayang.” “Sama-sama,” jawab Nina sambil tersenyum lembut. Ryan melepaskan rengkuhannya kemudian menatap Nina dengan sedikit seringai tipis di wajahnya. “Aku punya hadiah buat kamu,” ucapnya kemudian. “Oh ya?” Nina membulatkan matanya, terkejut. “Hadiah apa?” “Sebentar, ya?” Ryan segera beranjak dari kasur dan mengambil sesuatu dari dalam lemari
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari