Akhirnya malam itu sebuah keputusan besar diambil. Sherly benar-benar akan diangkat sebagai anak oleh Donny. Tak ada yang lebih solutif dari ini. Meski demikian, syarat dari Larissa agar kamar Sherly dipisahkan dari area-area privasi keluarga Adrian tetaplah mutlak harus dilakukan.
“Kenapa bisa jadi begini?” keluh Nina frustasi. Ia melempar pandang ke luar jendela, wajahnya sembab, habis menangis.
Ryan melirik istrinya sekilas, kemudian kembali fokus ke jalanan di hadapannya. “Kamu mau beli sesuatu? Tadi kamu kan nggak sempat makan,” ucapnya tak memedulikan keluhan istrinya.
Nina menghembuskan nafas kasar. “Nggak selera.”
Ryan diam, membiarkan. Pasti butuh waktu lama untuk Nina menerima kenyataan itu. Apalagi untuk Larissa. Ibu mertua Ryan itu tadi sempat pingsan ketika mereka adu pend
