bc

Bunga Terluka

book_age18+
4.8K
FOLLOW
39.9K
READ
sex
goodgirl
sensitive
powerful
confident
drama
tragedy
sweet
serious
genius
like
intro-logo
Blurb

21+

Bunga yang memimpikan akan hidup bahagia bersama Juan Handoko, berubah jadi bencana tatkala pria itu mengkhianatinya dan malah menikah dengan adik sepupu Bunga, Aira Kusuma. Jika hanya dikhianati, Bunga mungkin hanya akan patah hati. Tapi tidak!! Bunga difitnah dan malah dipermalukan di depan semua orang, ditelanjangi tanpa rasa kasihan, ibarat binatang, Bunga sudah tak berdaya karna kebanyakan dianiaya, ayah Bunga meninggal karna shock, sementara adik kecil Bunga tak dapat berbicara karna saking kerasnya para warga menghajar Bunga, adik Bunga trauma.

Tak puas dengan itu, Juan Handoko membunuh Bunga hingga membuat Bunga terlahir kembali dan balas dendam pada Handoko dan orang-orang yang sudah menyiksanya tanpa ampun.

chap-preview
Free preview
#PART 1 >RENCANA JAHAT (21+)<
Bunga bertakdir malang .... Kehormatan pun terenggut hilang .... Oleh kumbang bertopeng sayang .... Tapi perwujudan hidung belang. Bunga .... Ada lakon drama pengkhianat berperan saudara .... Dibuatnya fitnah keji seolah penuh dosa .... Ada pula lisan-lisan manusia penuh bisa hingga terenggutnya nyawa .... Sabarlah ... karena karma menanti di akhir cerita. Bunga .... Semerbak indahnya hati bersinar penuh cahaya .... Tersebab datangnya cinta tak pernah terduga .... Dalam bahagia berwujud rumah tangga .... Bersyukurlah meski bukan jadi yang pertama. Bunga .... Panggung sandiwara belum tamat. Kala dendam masih melekat erat. Tapi cinta ... itu akan selalu jadi penyelamat Lika-liku roda kehidupan itu nyata, saat tulus jadi pedoman, maka bahagia adalah imbalannya. Bogor, 17 November 2021 Puisi ciptaan Monly #PEMENANG_GA_BUNGA_TERLUKA ********** Malam yang begitu panjang nan syahdu, Bunga tengah bahagia diperlakukan lembut oleh calon suaminya, dia begitu tampan dan baik. "Sayang, lahirkan seorang putra untukku! Ya!" pintanya sembari mencium bibir Bunga, Bunga Lilyana, 21 tahun. "Hanya seorang?! Aku ingin banyak anak, Sayang," Bunga menimpali ucapan calon suaminya dengan begitu bahagia. "Baiklah! Setelah kita menikah nanti! Lahirkan banyak anak untukku!" "Pasti," Bunga hanyut dalam pesona liar kekasihnya, mereka bercinta untuk waktu yang lama, setelah dirasakan puas, Bunga tergolek lemas sementara Juan Jatmoko yang merupakan calon suami Bunga, 28 tahun, pergi meninggalkan Bunga sendirian di kamar. "Sayangku, kau belum tidur?" tanya Juan, pada gadis manis yang sedari tadi mengintip percintaannya dengan Bunga di balik pintu kamar, Aira Kusuma, 21 tahun. "Bagaimana aku bisa tidur? Aku merindukanmu, Kak," ucap gadis pemilik nama Aira, sedih menatap Juan. "Baiklah! Bunga sudah tidur, sekarang giliranmu, Sayang." "Giliran apa?" Aira pura-pura tidak memahami ucapan Juan. "Giliran apa?! Tentu saja membuat anak sama seperti yang aku lakukan pada Bunga, Sayang. Bedanya! Anak dari Bunga tidak aku inginkan! Sementara anak darimu adalah calon penerus keluarga Juan Handoko grup," jawab Juan, tidak main-main menatap Aira. "Kapan kau akan meninggalkan kak Bunga, Kak?" Aira meminta hak-nya. "Setelah dendammu terbalas, Aira! Kau pikir kenapa aku mau pura-pura mencintai Bunga?! Semua itu demi membuktikan cintaku padamu! Setelah Bunga dan ayah cacatnya mendapatkan ganjaran! Kita akan menikah! Biarlah gadis jelek dan hitam itu mati dengan ayahnya! Aku akan menyiksa batin sekaligus mentalnya! Siksa fisik mungkin bisa sembuh! Tapi siksa batin, akan membuatnya meninggal secara perlahan-lahan, Sayang." Juan menenangkan hati Aira bahwa cintanya hanyalah untuknya! Bukan untuk Bunga. "Baiklah, Aku percaya padamu, Kak." "Dasar gadis polos! Aku sangat mencintaimu, Aira." "Aku juga, Kak Juan." ***** "Bunga, anak ayah yang cantik ... apa kau yakin akan menikah dengan Juan, Nak?" tanya Baskoro atau ayah Bunga seksama menatap wajah putrinya. "Aku yakin, Ayah. Percayalah! Juan adalah pria yang baik! Aku sangat mencintainya, hanya saja ..." "Kenapa, Sayang? Apa kau ragu?" Baskoro mengusap kepala Bunga dan sesekali mengecup keningnya. Bunga adalah anak yatim sejak kecil. Ibunya meninggal karna penyakit, sementara Baskoro yang merasa bersalah pada Bunga dan Santos (adik Bunga), bersedia melakukan apa saja demi kebahagiaan dua anaknya, Bunga berusia 21 tahun sementara Santos berusia 7 tahun. Baskoro merasa bersalah karna saat istrinya sakit, dia tidak punya biaya untuk mengobatinya, saat berusaha pinjam sana-sini, sebelum bantuan itu datang ibunya Bunga dan Santos keburu meninggal. Baskoro benar-benar menyesal bahkan sampai frustasi hingga menyebabkan kecelakaan dan kehilangan dua kaki. Dia naik kursi roda. "Bukan masalah ragu, Ayah. Tapi Bunga akan ikut suami Bunga ke kota, Bagaimana dengan, Ayah? Santos juga masih kecil." "Tenang saja, Kakak. Santos bisa menjaga ayah, lagipula ada kak Aira juga! Kita berdua akan baik-baik saja," Santos menimpali ucapan kakaknya membuat kakaknya semakin tenang. "Kau memang sudah dewasa, Dek. Katakan! Apa kau bisa menjaga ayah?" Bunga penuh kasih sayang menatap adiknya. "Kenapa tidak, Kak Bunga?! Aira ada bersama Om Baskoro dan Santos, percayalah! Aira akan menjaga mereka berdua! Kakak menikah saja dengan kak Juan dan berangkat ke kota dengan tenang, desa yang terpencil dan jauh dari kemewahan ini tidak cocok untuk, Kakak," Aira menenangkan hati Bunga meski sebenarnya sangat benci, Aira tampak polos di luar tapi dalam hatinya banyak menyimpan dendam. "Aira ... Kau memang sepupuku yang terbaik, meski kita bukan saudara kandung! Percayalah, Sayang. Aku sangat mencintaimu, jauh melebihi nyawaku sendiri," Bunga meneteskan airmata memeluk Aira, betapa gadis itu sudah melakukan banyak hal untuknya, mengatur pernikahan, mengatur kencan, dan sekarang siap menjaga ayah dan juga adik kandung Bunga untuk menenangkan hatinya. Sungguh!! Bagi Bunga ... Aira adalah malaikat. "Kau kakakku, tentu saja aku akan membantumu, aku mencintaimu, Kak Bunga. Menikahlah dengan tenang." Aira balas memeluk tubuh Bunga. "Itupun kalau kau jadi menikah dengan kak Juan, Kak Bunga!" batin Aira, tersenyum manis pada Bunga. Selang beberapa saat kemudian! Mereka berempat pergi tidur karna besok pernikahan Bunga dan Juan akan segera dilangsungkan. ***** "Uummpphhh!!" sesak Bunga karna dibungkam oleh seseorang tidak dikenal. Jam sudah menunjukkan pukul 01.30 malam atau bisa dibilang dini hari. "L-lepaskan, Aku," rintih Bunga, berusaha keras berbicara. "Kenapa harus dilepas?! Aku mendambakan tubuhmu, Nak Bunga," pria yang tidak diketahui wajahnya itu membuka paksa baju Bunga, kalah dengan kekuatannya! Bunga tidak berpakaian sepenuhnya, melihat Bunga tanpa busana! Pria itu meneteskan air liurnya, secepat kilat dia buka baju hingga sama-sama tidak berpakaian sama seperti Bunga. "Uummpphh!! Le-lepaskan, Aku!" seru Bunga, meneteskan airmata. Pria itu berusaha menodai Bunga tapi karna cintanya pada Juan terlalu kuat, Bunga berhasil lepas dan menendang keras perut pria yang kelihatannya sudah tua, lampu kamar yang selalu Bunga nyalakan remang-remang membuatnya kesusahan melihat wajahnya. "Aakkhh!!" teriak sang pria saat kepalanya membentur kaki meja. "Siapa, Kau?! Kenapa berani masuk ke kamarku?! Keluar!!" marah Bunga, meraih apa saja yang ada di dekatnya untuk memukul kepala sang pria. "Sayang, Aku mencintaimu!" pria itu kembali mendekat tapi Bunga pukul dengan sendal, sendal yang kebetulan terbuat dari kayu. Setelah pria itu mengaduh kesakitan! Bunga kembali memukulnya dengan palang pintu lemari hingga membuat pria tanpa pakaian itu lari tunggang langgang, pakaian yang tadi dia lepas dia sambar begitu saja agar tidak diketahui oleh Bunga, tanpa disadari Bunga, ada seseorang yang merekam adegan mereka berdua dan tersenyum menang terukir di sudut bibir mungilnya. "Pertunjukannya akan kita lanjutkan besok, Kak," gumamnya dan tak lama kemudian menjauh dari kamar Bunga menuju kamarnya sendiri. ****** Kau sudah paham apa yang harus kau lakukan, kan?! Ibu Mirna?!" tekan Juan pada wanita usia sekitar 40 tahunan, memberi petunjuk. "Paham, Tuan. Tenang saja! Aku akan melakukan sama seperti yang kau perintahkan!" ucap Ibu Mirna, meyakinkan. Dia tidak mau orang yang sudah memberinya uang, kecewa. "Bagus! Besok saat jam sebelum akad nikah kau harus melakukan apa yang sudah aku perintahkan! Kalau tidak?! Suamimu akan masuk penjara!! Sementara kalau berhasil!! Aku akan menambah bayaranmu." "Tenang saja, Pak. Sang Mirna istri dari kepala desa akan melakukan apa saja demi kepuasan orang yang sudah membayarnya! Kau tinggal tunggu dan lihat saja!" ucapnya dengan penuh percaya diri meninggalkan Juan guna memulai aksi jahatnya. Aira yang sedari tadi berdiri di samping Juan terharu melihat perjuangan kekasihnya. "Kak, apa rencana kita akan berhasil?" tanyanya harap-harap cemas menatap Juan. Sifat Aira yang ibarat kelinci kecil membuat Juan gemas dan tidak tahan melumat bibir mungilnya. "Sayangku, bertahanlah sebentar lagi! Apa yang kau cita-citakan akan segera terwujud, Sayang. Bersabarlah! Aku Juan Handoko berjanji akan membuat Aira bahagia, selamanya!" ucap Juan tak lama kemudian mendapat pelukan cinta dari Aira. Gadis itu sangat mencintai Juan demikian pula dengan Juan, dia sangat mencintai Aira hingga bisa melakukan apa saja demi wanita cantik miliknya. TBC.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook