bc

Behind The Star

book_age16+
26
FOLLOW
1K
READ
confident
drama
icy
ambitious
campus
city
friendship
naive
stubborn
sacrifice
like
intro-logo
Blurb

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Park Hajoon bahwa takdir akan membawanya menjadi seorang idol. Kecintaannya kepada musik membuatnya bercita-cita menjadi penyanyi. Namun jalan menuju impiannya tidak semudah itu, Hajoon yang mempunyai darah Korea-Amerika harus menghadapi perbedaan budaya dan beradaptasi dengan banyak hal selama di Korea. Dia tidak pernah menyangka bahwa pada akhirnya dia menjadi gitaris dan vokalis band bernama The Days.

Begitu juga dengan Park Hyunsu yang sama sekali tidak memiliki cita-cita sebagai seorang idol. Lelaki yang meninggalkan Busan dan berjuang di Seoul itu tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan lolos audisi dan mendapat kontrak di salah satu agensi hiburan Korea dan menjadi bintang terkenal.

Lain halnya dengan Kang Dae Jung. Merasa bersalah karena pernah mengecewakan orang tuanya Dae Jung berniat hidup jauh dari keluarganya. Merupakan anak tunggal yang tidak pernah kekurangan kasih sayang itu harus berjuang melawan Bullying selama sekolah di Kanada, beruntungnya Dae Jung mempunyai teman yang pada akhirnya membawanya menyukai musik.

Kim Ilsung, seorang pemuda yang tidak bisa bilang tidak harus menghadapi kenyataan pahit dimanfaatkan oleh orang lain. Ilsung yang memiliki bakat alami sebagai pemain piano akhirnya terpilih dalam audisi dan bergabung bersama The Days.

Punya impian besar sebagai seorang Durmmer namun Yoon Do Yun harus berhadapan dengan luka masa lalunya. Lelaki itu harus berjuang melawan traumanya untuk bisa berjalan ke arah mimpinya.

Kelimanya pada akhirnya disatukan oleh suatu agensi dan membuat mereka menjadi sebuah band bernama The Days. Tidak ada yang berjalan lancar ketika mereka berlima bersama. Satu per satu masa lalu dan skandal para member terungkap. Mereka harus menghadapi kerasnya kehidupan idol di Korea Selatan termasuk hate coment, cancel culture dan hampir menyerah terhadap impian mereka. Tapi seriring berjalannya waktu mereka berlima akhirnya saling memahami satu sama lain dan bertekad untuk bermusik bersama. Namun jalan menuju impian tidak semudah itu pada akhirnya mereka dihadapkan pada pilihan antara berhenti dan menyerah. Sanggupkan merek bertahan sebagai The Days? Atau memilih melepaskan impian mereka.

Behind The Star, merupakan cerita yang terinspirasi dari salah satu band di Korea Selatan, Day6.

chap-preview
Free preview
The Beginning of Story
Prolog South Korea, 2015 Kwang In Ho tampak memijat kepalanya, lagi-lagi diaartisnya harus berurusan dengan skandal dan tentu itu sangat berpengaruh buruk bagi MX Entertainment. Ini bukan pertama atau kedua kalinya, para staff harus bekerja keras untuk menutupi skandal yang ada. Gawn tampak tenang duduk di kursinya, lelaki itu tidak curiga sama sekali bahwa Kwang In Ho memanggilnya ke sini ada maksud tersembunyi. Sebagai CEO dari MX Entertainment, salah satu agensi terbesar di Korea Selatan, Kwang In Ho cukup hafal dengan skandal-skandal seperti ini, tapi kali ini dia tidak tahu lagi bagaimana harus menghadapinya. “Kenapa Daepyonim memanggilku kemari?” tanya Gawn dengan sopan, sebenarnya Kwang In Ho dan Gwan cukup dekat namun dia harus bersikap formal karena mereka sedang berada di kantor. “Aku ingin membicarakan tentang audisi band yang pernah kau bicarakan,” beberapa waktu yang lalu Gawn memang pernah memberikan ide pada Kwang In Go untuk mendebutkan sebuah band. MX Entertinment terkenal dengan boy grup dan girl grup yang sangat terkenal di Korea, awalnya Gawn hanya memberikan ide karena tidak banyak agensi besar yang mau mendebutkan band karena alasan profit. Keuntungan yang didapatkan dari mendebutkan band tidak sebanyak yang didapatkan dari mendebutkan girl grup atau boy grup. “Apa kau menyetujuinya?” Tanya Gawn. Gawn merupakan salah satu produser terkenal yang menciptakan berbagai lagu hits yang viral di Korea. Sebagai seorang produser Gawn tertantang untuk mendebutkan band dan menjajal kemampuan dirinya untuk membuktikan bahwa mendebutkan band bukan ide yang buruk. “Aku akan mempertimbangkannya. Apa saja yang kau butuhkan? Mengenari rencana, konsep acara, audisi kau bisa membicarakan dengan para staff, aku akan memberikan dana berapapun yang kamu butuhkan.” Kata Kwang In Ho. Tidak ada raut wajah antusias dari seorang Kwang In Ho. Gawn mengira jika Kwang In Ho memberinya kesempatan itu artinya dia melihat peluang yang bagus dari mendebutkan band, tapi Gawn merasa curiga. Tidak ada yang cuma-cuma dalam dunia hiburan dan Kwang In Ho bukan orang yang dengan mudah menyetujui rencana Gawn. “Kau serius?” Tanya Gawn meragukan kesungguhan Kwang In Ho. Seharusnya hari itu Gawn menolaknya, dia tidak tahu bahwa rencana Kwang In Ho mendebutkan sebuah band ini akan berbuntut panjang di masa depan. Dia tidak tahu bahwa rencana awal ini akan menghancurkan hidup kelima pemuda yang tidak bersalah. “Aku tidak pernah main-main,” kata Kwang In Ho meyakinkan. “Tapi kenapa kau menyetujuinya begitu saja? Ini bukan karena skandal yang terjadi bukan? Kau tidak akan menggunakan band ini untuk menutupi skandal yang terjadi di MX Entertainment bukan?” Insting Gawn terlalu kuat untuk menebak, sesuatu yang berubah tiba-tiba tidak mungkin tanpa alasan. Jelas-jelas beberapa bulan yang lalu Gawn mengajukan ide ini dan Kwang In Ho menolaknya dengan tegas. Andai saat itu Gawn tahu bahwa tebakannya memang benar. “Aku ingin menjajal hal yang baru, lagian aku sudah mendapatkan sponsor untuk audisi band kali ini. Aku hanya ingin mendukung ide briliantmu karena aku yakin bahwa idemu pasti akan berhasil,” gumam Kwang In Ho. Sekali lagi Gawn mencoba berpikir positif, lelaki itu akhirnya menghilangkan kecurigaannya pada Kwang In Ho. ‘Baiklah, aku akan mempersiapkan semuanya.” Kata Gawn yang membuat Kwang In Ho tersenyum lega. Pencarian kelima personil band tentu tidak akan pernah mudah.Mereka tidak akan pernah menyangka perjalanan panjang band ini akan membawa kelima personil tak terduga. Tapi jauh sebelum kalian mengenal kelima personil band tersebut, kalian akan menjumpai satu per satu pemuda yang diambang keputusasaan dan juga harapan. Mereka adalah Hajoon, Hyunsu, Dae Jung, Ilsung, dan juga Do Yun. Busan, 2009 Rumah selalu seperti neraka bagi seorang Yoon Do Yun, tak ada kedamaian di rumah ini, setiap detik berada di sini seperti berjalan lambat dan siksaan bagi Do Yun. Lelaki itu tengah meringkuk di sudut ruangan dengan tangan gemetar. Dadanya terasa sesak, kepalanya berdenyut. “Aku akan membunuh anak haram itu! Keluar Kau Yoon Do Yun!” Sebuah teriakan terdengar di balik ruangan Do Yun berada, Do Yun mengeratkan pegangan di lututnya. Tubuhnya bergetar. Tatapan matanya tak lepas dari pintu yang kini dipukul dari luar. “Hentikan! Jangan sakiti Do Yun aku mohon,” Do Yun bisa melihat suara ibunya yang lirih memohon pada sang ayah. Do Yun benci melihat ibunya memohon pada lelaki brengsek itu, kadang dia juga bertanya kenapa ibunya mau menikahi lelaki brengsek yang selalu menyiksanya. Setiap pulang sekolah, Do Yun selalu melihat sang ayah memukuli ibunya hingga babak belur. Tak jarang Do Yun juga kena pukul, sang ayah selalu memukul Do yun tanpa ampun hingga membuat Do Yun trauma. “Keluar kau Yoon Do Yun! Aku akan membunuhmu,” teriak sang ayah. Tubuh Do Yun bergetar hebat, lelaki itu mulai mengeluarkan air mata. Dia mendekap lututnya lebih kencang, “Aku benci, Ayah,” gumam Do Yun dengan suara lirih namun masih bisa terdengar dari luar. “Apa? Kau bilang membenciku? Dasar anak tidak tahu diri. Cepat keluar aku akan membunuhmu anak sialan!” Teriak sang Ayah. Do Yun menangis, lelaki itu menutup telinganya dengan tangan . Terdengar suara memohon dari luar. Do Yun benci semua ini, kenapa dia harus menanggung penderitaan ini? Lelaki itu membenci sang ayah. Dia tidak akan pernah memaafkan ayahnya seumur hidupnya. “Yeobo, tolong jangan seperti ini. Yeobo, aku mohon, jangan lakukan itu pada anak kita,” terdengar suara mamanya Do Yun dengan nada putus asa. Do Yun meringkuk dalam tangisnya, dadanya terasa sesak, dia benci dirinya begitu lemah dan tak bisa melawan sang ayah. Dia benci ketika mamanya harus memohon kepada lelaki itu dan dia benci pada dirinya sendiri yang lemah. Do Yun benci rumah ini, benci segala pertengkaran yang terjadi. Plak! Sebuah tamparan mendarat di pipi Yerin, mamanya Do Yun. Perempuan itu tersungkur, kepalanya sempat menabrak meja hingga berdarah. Yoon Il Jung menatapnya dengan penuh kebencian. Lelaki itu mencengkeram wajah Yerin lalu menghujaninya dengan tamparan dua kali, “Jangan pernah berkata bahwa Do Yun adalah anakku. Aku tidak akan pernah mengakui anak haram itu sebagai anakku,” Teriak Il Jung. “Yeobo aku mohon, jika kau ingin memukulnya lebih baik kau pukul aku. Jangan lakukan itu pada Do Yun,” rintih Jung Yerin. Perempuan itu tidak tahu bahwa semakin dia merintih maka Il Jung akan semakin menyiksanya, dia suka jika Yerin menderita. “Aku akan menyiksamu nanti, kini giliran anak sialan itu yang harus kuberi pelajaran,” Il Jung mendorong tubuh Yerin hingga perempuan itu benar-benar tersungkur, lelaki itu dengan kejam memukul perut Yerin yang tidak berdaya. “Do Yun, larilah,” ujar Yerin dengan sisa tenaganya. Perutnya terasa sakit akibat pukulan Il Jung. Lelaki itu kini tengah berada di depan pintu kamar Do Yun dengan pemukul bisbol di tangan kanannya. Brak! Il Jung memukul pintu kamar Do Yun hingga engselnya rusak. Do Yun masih meringkuk di pojok ruangan. Lelaki itu tak punya tenaga untuk kabur. Il Jung menyunggingkan senyumnya seperti seorang harimau yang menemukan mangsanya. “Sekarang giliranmu, anak haram.” Dengan gerakan cepat Il Jung mencengkeram kerah baju Do Yun. Lelaki itu menghujani wajah Do Yun dengan pukulan dan tendangan. Do Yun tak berani melawan. “Kau memang pantas mati anak haram!” Tatap Il Jung dengan penuh kebencian. Do Yun tak tahan lagi, semua penderitaan ini harus diakhiri. Do Yun mendongak dan menatap Il Jung dengan tatapan lurus. Tak ada lagi tatapan wajah takut dan pupil yang gemetar. Jika bukan Do Yun yang mengakhiri semua ini lalu siapa lagi? “Beraninya kau menatapku dengan tatapan kotormu?” Il Jung geram dia mengangkat tongkat bisbol dan bersiap memukul kepala Do Yun. Tapi belum sempat tongkat itu menyentuh kepala Do Yun, lelaki itu terlebih dahulu menyeruduk Il Jung dan mengambil sesuatu di dalam kantong celananya. Jleb! Tangan Do Yun gemetar ketika pisau lipat yang dipegangnya penuh dengan darah. “Do Yun!” lirih Yerin dengan tatapan tak percaya. Tubuh Il Jung rubuh dengan darah yang mengalir dari bekas tusukan Do Yun di perutnya. “Eomma,” Yoon Do Yun memanggil ibunya. Mata Do Yun kini berkaca-kaca. Rasa sesal dan sakit menghantam Do Yun sekaligus. Yerin segera berlari ke arah Do Yun, yang pertama kali dia lakukan adalah memeriksa kondisi Il Jung. “Yeobo bangunlah! Apa kau tidak apa-apa?” Yerin mengguncangkan bahu Il Jung, kepala Il Jung sempat terbentur nakas saat tubuhnya ambruk. Yerin meraba pergelangan tangan suaminya, mencoba membangunkan lelaki itu, tapi nihil, dia bahkan mendekatkan jarinya di dekat hidung Il Jung, lelaki itu tampak kesakitan hingga kesulitan bicara. “Ma, apakah papa baik-baik saja?” tanya Do Yun dengan pandangan takut. Jika terjadi sesuatu pada Il Jung, Do Yun berharap Il Jung baik-baik saja tapi pandangan lesu Yerin sudah mengartikan segalanya. Perempuan itu menatap Do Yun sambil menggeleng. Pembunuh! Do Yun berpikir dirinnya sekarang adalah seorang pembunuh. Pikirannya kalut, tak ada lagi masa depan cerah yang menanti dirinya. Semuanya sudah berakhir sekarang. Pisau penuh darah itu masih berada di tangan Do Yun, dengan gerakan cepat Yerin segera berdiri dan menghampiri Do Yun. Do Yun hilang arah. Otaknya tak bisa berpikir. Yerin merebut pisau dari tangan Do Yun, lalu dia berjongkok dan menempelkan tangannya pada darah yang menempel di lantail. Dia menyapukan darah di baju, lengan dan tangannya. “Eomma apa yang kau lakukan?” tanya Do Yun berusaha menghentikan perbuatan Yerin. Yerin harus menyelamatkan Do Yun, dia tidak akan membiarkan Do Yun menanggung semua ini, masa depan Do Yun masih panjang, dia tidak akan membiarkan hidupnya hancur. Do Yun hanya membela dirinya, jika dia tidak melakukan ini maka Il Jung pasti berhasil membunuhnya. “Do Yun, dengarkan aku. Cepat kemasi barang-barangmu dan pergi dari sini. Pergilah ke rumah bibimu. Jangan katakan hal ini kepada siapapun, aku akan menanggung semuanya. Jika polisi datang dan menanyakan apa yang terjadi, kau tidak boleh mengatakan apa-apa—“ “Tapi Eomma, semua ini salahku,” rintih Do Yun dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. Yerin menggeleng. Do Yun terlihat rapuh sekarang. “Pergilah ke rumah Baek Jung, katakan padanya bahwa aku yang memintamu tinggal di sana. Bawa kartu kredit dan buku tabungan eomma yang berada di laci kamar, kau bisa gunakan uang tersebut untuk biaya sekolah dan kuliahmu,” ucap Yerin. Do Yun menggeleng. “Aku tidak akan pernah melakukan itu, Eomma. Aku akan bertanggung jawab,” tukas Do Yun sambil menangis. “Aku akan membayar apa yang telah aku lakukan, Eomma tidak perlu berkorban seperti ini, aku akan---” tangis Do Yun pecah. Dia tidak akan mengorbankan mamanya, Yerin tidak pantas menanggung semua ini. “Do Yun!” Yerin membentak Do Yun, baru kali ini Do Yun mendapat bentakan dari Yerin. Yerin menatap Do Yun dengan tatapan marah. “Cepat lakukan yang Eomma katakan atau kau lebih senang melihat aku mati,” Yerin mengangkat pisau yang ada di tangannya. Dia menempelkan pisau tersebut di lehernya. “Eomma jangan!” Teriak Do Yun. “Cepat lakukan apa yang aku katakan atau kau lebih memilih aku pergi untuk selamanya,” Yerin menekankan pisau lebih dalam ke lehernya, pisau tersebut menekan leher Yerin dan membuat darah kembali melumuri bagian atas pisau di tangannya. “Baik, aku akan akan melakukan apa yang Eomma katakan, jangan lakukan itu, Eomma,” pinta Do Yun. Do Yun bisa bernapas lega, air mata masih membanjiri pipiinya. Do Yun segera mengemasi barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas. Tak lupa dia mengambil kartu kredit dan tabungan yang berada di laci meja Yerin. Do Yun kembali ke hadapan Yerin dengan tas yang sudah menggantung di balik punggungnya. “Pergilah,” Yerin berkata sambil mengalihkan pandangannya. Dia tidak sanggup jika harus melihat kepergian Do Yun meski dia yang memintanya. Do Yun tak bisa menahan tangisnya, berkali-kali dia mengusap air mata yang turun dari pelupuk matanya. “Eomma,” Do Yun menatap Yerin dengan tatapan mata yang sedih, perempuan itu kembali menatap Do Yun. Dia tidak ingin menunjukkan pada Do Yun bahwa dia menyesal telah membuatnya pergi. “Maafkan aku,” ujar Do Yun dengan wajah penuh penyesalan. “Ini bukan salahmu, sekarang pergilah,” ujar Yerin meminta Do Yun untuk pergi, Do Yun bergerak maju dan ingin memeluk mamanya namun Yerin menggeleng, “Jangan ke sini,” gumam Yerin. Dia tidak mau polisi menemukan sidik jadi Do Yun di TKP, jadi Do Yun harus segera pergi dari sini. Do Yun menahan langkahnya, dia sangat ingin memeluk ibunya namun sepertinya Do Yun harus menahannya. “Aku pergi,” pamit Do Yun dengan langkah berat. Setelah Do Yun menjauh, tangis Yerin pecah segala penyesalan menyeimuti dirinya. Harusnya dia tidak menikah dengan Il Jung, lelaki brengsek yang hanya mengincar hartanya. Hidupnya benar-benar menderita setelah menikah dengan Il Jung. Lelaki ini selalu menghabiskan uang hasil kerja kerasnya untuk berjudi. Entah sudah berapa kali Yerin dan Do Yun mendapat perlakuan kasar dan pukulan dari Il Jung, Yerin menatap Il Jung yang sudah tidak bernyawa, “Dasar lelaki sialan,” umpatnya pada suaminya untuk pertama kalinya, entah kenapa perempuan itu merasa lega. Yerin mengambil ponselnya lalu menekan nomor polisi, nada dering terdengar setelah dia memencet tombol panggil di ponselnya. Tak berapa lama telepon pun tersambung “Halo dengan polisi di sini, ada yang bisa kami bantu?” Yerin menarik napasnya sebelum berkata. “Aku ingin melaporkan penganiayaan yang kulakukan. Korban bernama Yoon Il Jung, saat ini aku berada di rumah No 6 Gang Neil, Busan. Kalian bisa ke sini pelan-pelan aku tidak akan melarikan diri,” gumam Yerin, perempuan itu segera menutup teleponnya. Tak ada kesedihan, Yerin rela mendekam di penjara, lelaki ini memang pantas mendapatkan ini.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Suami untuk Dokter Mama

read
18.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook