bc

MEGAN (Meta - Ganjar)

book_age18+
3.1K
FOLLOW
23.6K
READ
sensitive
boss
drama
sweet
female lead
realistic earth
first love
friendship
love at the first sight
office lady
like
intro-logo
Blurb

Buku hanya dipublikasikan di Dreame, penerbitan di platform lain adalah konten ilegal!

chap-preview
Free preview
Bab 1
"Berhentilah mengejarku. Kita tidak sama dan sampai kapanpun takdir tidak akan menyatukan kita." Meta Yasnani, seorang gadis berparas cantik, melepaskan kembali cincin yang sempat melingkar di jari manisnya. Menimbang apakah cincin tersebut akan diberikan ke tangan sang pemilik atau meletakkan begitu saja di meja Beberapa detik yang lalu sang atasan melingkarkan cincin di jari manisnya. Berharap lamarannya di terima, tapi nyatanya Meta menolak. Sehingga melepaskan cincin tersebut dan menyerahkan kembali kepada tangan Ganjar Geovani, pria yang selama ini mengejar sekaligus atasannya di kantor. Semenjak Meta masuk ke perusahaan Ganjar sebagai seorang office girl, secara terang-terangan Ganjar menunjukkan ketertarikannya kepada Meta. Sampai-sampai banyak orang yang menilai Meta sebagai wanita murahan, yang selalu menggoda Ganjar ketika masuk ke ruangannya. Padahal Meta masuk ke ruangan Ganjar benar-benar untuk bekerja. Sekedar mengantarkan kopi atau membersihkan ruangan ruangan pria tersebut. Namun,di mata yang lain Meta datang untuk menjajakan tubuhnya dan menggoda Ganjar. Sampai pria itu rela mengejar dan mengabaikan peringatan dari kedua orang tuanya. "Kenapa?" Ganjar yang sedari tadi bersimpuh, bangkit. "Apakah ibuku menemuimu lagi? Melarangmu untuk menjalin hubungan denganku?" Meta menggeleng. "Bukan. Itu karena aku sudah memiliki kekasih dan katanya hari ini dia akan melamarku." "Tidak mungkin. Kamu pikir aku percaya dengan alasanmu itu? Lamar? Kekasih? Aku yakin tidak ada pria yang mau sama kamu karena semua orang tahu kamu milikku. Dan aku juga tahu kamu sangat mencintaiku, Met. Hanya saja kamu takut pada ancaman kedua orang tuaku. Benar, kan?" "Tidak. Kamu salah. Aku tidak pernah mencintaimu. Dan tolong izinkan aku untuk pergi. Aku tidak ingin dia terlalu lama menunggu." Meta beranjak pergi. Tidak ingin Ganjar menahan langkahnya, sehingga cincin yang bertahtakan berlian itu hanya diletakkan di meja. Meta segera pergi, dan tidak menghiraukan panggilan dari Ganjar. Meskipun hatinya juga sakit harus menolak lamaran dari pria yang sangat dicintainya. Tapi, mau bagaimana lagi ini jauh lebih baik daripada orang tua Ganjar terus menerus meneror keluarganya. Mengancam akan menghancurkan kehidupan mereka jika Meta berani menerima cinta Ganjar. Maka dari itu Meta memilih menjauh. Membiarkan dirinya sendiri terluka agar tidak ada lagi yang mengganggu keluarganya. "Meta!!" seru Ganjar. Terus mengejar Meta yang lebih dahulu masuk ke lift. Langsung menunju ke pantry, tempat di mana sebuah rencana sudah disusun dengan baik. Agar Ganjar benar-benar percaya bahwasanya Ia benar-benar sudah memilki kekasih. Dan sebentar lagi akan menikah bersama pria itu. Pria yang begitu dekat dengan Ganjar, sekaligus yang selama ini melihat dan mendengar bagaimana kedua orang tua Ganjar mengancam, meneror keluarganya Meta. Dengan senang hati pria yang tak lain Adam Saseno, sahabat sekaligus sektretaris Ganjar, rela bersandiwara demi menyelamatkan Meta. *** Langkah Ganjar yang sempat terhambat karena lift yang sangat lama, kembali berhenti. Karena mendengar suara riuh yang berasal dari lorong menuju pantry. "Hai, kamu. Maukah menjadi kekasihku? Alex bersimpuh di hadapan Meta yang baru saja masuk ke pantry. "Terima. Terima." Ucap Beberapa orang karyawan yang sudah datang secara serentak. Mereka juga menepuk tangan untuk memberi suasana yang lebih meriah. Mata Meta mengerjap berkali-kali, wajahnya juga langsung bersemu merah melihat Alex yang sedang berlutut dengan satu lutut di hadapannya. Pria itu juga memegang satu buah buket bunga yang cukup besar di tangan kanannya, dan satu buah kotak beludru berwarna gold di tangan kirinya. Meta menutup mulutnya, ia bersikap seolah tidak percaya seorang Alex, sekretaris kesayangan direktur perusahaan juga mencintai dirinya. Dibuat sekuat tenaga, air mata bahagia pun tercipta dan mengalir begitu saja dari pipi Meta. Gadis cantik berusia dua puluh tiga tahun itu langsung mengangguk untuk menjawab pertanyaan cinta dari Alex, pria yang sudah ia persiapkan untuk mengalihkan perhatian Ganjar. Melihat Meta mengangguk, Alex langsung memberikan bunga yang ia bawa kepada Meta. Setelah bunga tersebut berpindah tangan kepada Meta, Alex meraih tangan kiri Meta dan memasangkan cincin yang telah ia bawa di jari manis Meta. Persis seperti yang dilakukan Ganjar tadi. Tapi, bedanya Alex diterima dan Ganjar ditolak. Alex berdiri, "I love you!" ucapnya sambil mengembangkan kedua tangannya. "I love you too," jawab Meta dan memeluk tubuh kekar Alex. Semua orang yang ada di sana bersorak dan menepuk tangan mereka. Mereka ikut bahagia karena Meta sudah resmi menjadi kekasih Alex. Dan itu artinya mereka bisa mengincar Ganjar seperti sebelum Meta datang ke perusahaan. Saat semua orang bertepuk tangan dan bersorak gembira, ada satu orang pria yang mengepalkan tangannya dengan kuat. Wajah pria itu juga memerah melihat adegan yang ada di hadapannya. Tidak hanya itu, hatinya juga terasa sakit, sekaligus cemburu yang teramat sangat besar. Pria itu langsung meninggalkan keramaian tersebut, dan pergi ke ruangannya. Di dalam ruangannya, Ganjar mengusap wajahnya kasar, dan mengacak rambutnya sendiri. "Ini tidak mungkin. Aku tidak percaya Alex lebih dahulu merebut Meta darimu.. Apakah selama ini aku terlambat untuk mengambil hatinya?" Ganjar menunjuk bayangannya yang ada pada kaca. "Selamat pagi...." Alex yang baru datang langsung memeluk Ganjar. "Aku berhasil mendapatkan cintanya, Gan." Ucap Alex dengan mata yang berbinar. "Oh, ya?" Ganjar menuju meja kerjanya dan duduk di atas kursi. Berpura-pura bahagia atas kabar yang sahabatnya berikan. "Iya. Tadi aku mengungkapkan perasaan ku kepadanya, dan dia langsung menerima cintaku." Alex duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Ganjar, dan sedikit mencondongkan tubuhnya, "Dan kamu tahu, ternyata dia sudah lama mencintaiku. Ah ... tapi sayangnya kamu tadi tidak ada saat aku mengatakan cinta kepadanya." Alex menghempaskan tubuhnya ke atas kursi yang tadi ia duduki. Ganjar hanya tersenyum sekilas dan menyalakan komputer yang ada di hadapannya. "Eh, tunggu!" Alex memperhatikan penampilan Ganjar yang terlihat sangat berantakan. Ganjar menaikkan satu alisnya, "Kenapa?" "Kamu kenapa seberantakan ini sih? Lihatlah, rambutmu sangat kusut, begitupun dengan penampilanmu. Kamu Kenapa? Ada masalah?" Memasang wajah yang sangat polos, Alex mempertanyakan tentang keadaan Ganjar. Tanpa ditanya pun tentu saja Alex sudah tahu karena ini bagian rencananya dan Meta. "Aku tidak apa-apa, tadi hanya sedikit kesal, karena mobilku di serempet oleh motor. Kamu tahukan aku sangat menyayangi mobilku itu." Jawab Ganjar asal sambil merapikan penampilan dan rambutnya. "Kalau begitu... karena aku lagi bahagia, biar aku saja yang membawa mobilmu ke salon, kamu pakai mobilku untuk pulang." Alex meletakkan kunci mobilnya di atas meja. "Tidak usah, Lex. Aku sudah meminta salon langgananku untuk datang mengambil mobil itu. Kamu tidak perlu repot-repot." "Baiklah, kalau begitu aku ke ruangan dulu." "Iya." Jawab Ganjar singkat. Alex keluar dari ruangan Ganjar dengan senyum yang sangat lebar. ia merasa sangat bahagia rencananya dan Meta sudah berhasil dilakukan. Dan bahagia itu semakin terasa karena selama ini Alex pun memiliki rasa yang sama terhadap Meta. Tidak sungguhan, tapi setidaknya di mata dunia Meta adalah kekasihnya. Setelah Alex keluar, Ganjar berdiri di depan kaca ruangannya yang menghadap langsung ke arah sebuah taman kota. Pria itu membayangkan saat Alex memeluk Meta dengan sangat erat. Hati Ganjar terasa sakit. Ia tidak menyangka Alex berhasil mendapatkan gadis pujaannya. *** Agar semakin terlihat nyata dan Ganjar benar-benar percaya kalau Meta dan dirinya menjalin hubungan, Alex mengajak Meta untuk merayakan hari jadi mereka. Sekalian agar kepalsuan ini terasa benar adanya agar meta merasakan ada cinta untuknya. Sehingga suatu saat ini Meta lupa kalau sedang berpura-pura. Lupa akan rasanya kepada Ganjar dan beralih kepada Alex. Malam ini Alex merayakan hari jadiannya dengan Meta. Ia mengadakan acara kecil-kecilan di kantor, bersama karyawan kantor yang lainnya. Alex juga mengundang Ganjar untuk hadir agar ia bisa membagi kebahagiaan palsu sekaligus menegaskan ini serius. Namun, Ganjar menolak secara halus, dan mengatakan sudah berjanji untuk menghadiri acara makan malam bersama keluarga besarnya. Alex yang sudah tahu bahwa Ganjar patah hati, menerima dengan baik alasan Ganjar dan membiarkan sahabatnya itu pergi tanpa bertanya apapun lagi. Begitu acara dimulai, semua orang bersorak bahagia untuk merayakan resminya hubungan Alex dengan Meta. Acara sederhana itu dihadiri oleh beberapa orang karyawan kantor, Meta dan Alex. Acara tersebut hanya sederhana, karena mereka hanya makan dan minum saja, tanpa musik sama sekali. Walaupun begitu, acara tetap berjalan dengan sangat meriah dan kebahagiaan yang sedang menyelimuti Ganjar dan Meta, ikut dirasakan oleh yang lainnya. Sebelum tengah malam acara sederhana itu pun selesai, seluruh karyawan yang hadir telah kembali kerumah mereka masing-masing. Di kantor hanya menyisakan Ganjar dan Meta, serta beberapa orang keamanan yang sedang berjaga. Sebelum mengantarkan Meta pulang ke rumah, Alex membawa Meta mampir di sebuah taman yang tidak jauh dari kantor. Ia mengajak Meta turun, untuk menyaksikan pesta kembang api yang telah ia siapkan. Sangat romantis dan terlihat nyata bagi Alex. Tapi, tidak bagi Meta. Baginya itu semua hanyalah sebagai pelengkap drama mereka saja. Melihat pesta kembang api yang sedang berlangsung, Meta tidak mampu menahan air mata harunya. Tidak pernah menyangka Alex mau membantunya hingga sejauh ini. Gadis itu langsung memeluk Alex, dan menangis haru saat melihat kembang api yang sedang dinyalakan dan menghiasi hitamnya langit. "Terimakasih, Mas. Aku sudah tidak mampu untuk mengucapkan apa-apa lagi. Hari ini adalah hari yang sangat bahagia bagiku. Aku lepas dari Ganjar, dan mendapatkan kejutan tak terduga dari kamu" Meta menghapus air matanya yang terus saja mengalir di pipi mulusnya. "Kamu tidak perlu berterima kasih kepadaku, Met! Cukup balas cintaku dan berjanjilah untuk selalu setia, itu sudah lebih dari cukup bagiku." Alex bergumam dalam hati. Ingin rasanya ia mengatakan itu secara langsung tapi ia tidak akan mampu. "Jangan berterima kasih." Menangkup kedua pipi Meta dan mulai mendekatkan bibirnya pada bibir Meta. Lancang memang, tapi Alex telah meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini bukan drama semata. Sorot dari cahaya lampu sebuah mobil, membuat Alex membatalkan niatnya untuk mencium bibir Meta dan beralih mencium dahi gadis yang baru saja resmi dari kekasih palsunya. Setelah selesai, Alex mengusap bahu Meta dan menemui pemilik mobil yang menyoroti mereka. Ia sedikit heran dengan kehadiran mobil yang baru datang tersebut, karena Alex sangat mengenali mobil yang ada di hadapannya kini. Pemilik mobil tersebut adalah Ganjar, yang mengaku pergi menghadiri acara makan malam dengan keluarga besarnya. Tetapi pria itu tiba-tiba malah ada di hadapannya sekarang. Sebenarnya Ganjar tidak pernah meninggalkan kantor. Ia tetap berdiam diri di dalam mobilnya, yang ia parkir tidak jauh dari kantor. Melihat Alex yang pergi mengantarkan Meta, ia memutuskan untuk mengikuti sepasang kekasih itu. Karena rasa cemburunya yang sudah sangat besar, Ganjar nekat menyoroti Alex yang ingin mencium bibir Meta. Ia tidak ingin Meta di sentuh oleh Alex, karena ia yakin Meta adalah jodohnya. Dan ia akan berusaha untuk merebut Meta dari tangan Alex. "Kamu datang disaat yang kurang tepat, Gan. Tidak bisakah kamu menunggu beberapa detik agar aku bisa melakukannya." Umpat Alex kepada Ganjar yang baru keluar dari mobil. "Aku tidak bermaksud untuk mengganggu kesenanganmu, Lex. Tetapi lampu mobilku yang tidak sengaja mengarah kepada kalian berdua. Lagian, ini tempat umum, siapa saja bisa melihat dan mencegah aksi kalian." Kekeh Ganjar pelan. Pria itu mencoba menyembunyikan rasa cemburunya di balik kekehan kecil yang ia paksakan. "Ya... Ya... baiklah, Gan. Lain kali aku akan membawanya ke hotel, agar tidak ada yang bisa mengganggu kami bermesraan." Alex berbisik tepat di telinga Ganjar, membuat Ganjar diam mematung. "Ka-Kamu?" lirih Ganjar tertahan. Ucapan Alex sukses membuat tenggorokan Ganjar tercekat, sekaligus mengiris-ngiris hati dan jantungnya secara bersamaan. "Ya... ampun, Gan. Aku hanya bercanda Tidak mungkin aku membawa gadis baik-baik seperti Meta ke hotel. Aku akan menikmatinya saat kami sudah menikah nantinya. Aku yakin yang halal lebih nikmat." Alex menepuk bahu Ganjar yang masih mematung di tempatnya. Ganjar menggelengkan kepalanya secara dramatis, ia tidak mampu membayangkan Meta menikah dengan Ganjar. Entah berapa lama Ganjar melamun, sehingga ia tidak menyadari jika Meta sudah berdiri di hadapannya, dan mengulurkan tangannya untuk menerima kata selamat dari Ganjar. "Ganjar, kamu melamun?" Alex menepuk pundak Ganjar. Ganjar langsung tersadar, dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tidak. Aku hanya terpesona dengan kembang api itu." Menunjuk kembang api yang masih menghiasi langit. Entah berapa banyak kembang api yang dipesan Alex, hingga sampai detik ini belum juga berhenti. "Selamat untuk kalian berdua. Aku pamit dulu." Ganjar memaksakan senyumannya. Ia segera beranjak pergi dan meninggalkan Meta bersama Alex. "Maaf, tadi aku lancang ingin mencium kamu." Alex menoleh ke arah Meta. "Maaf, jika itu membuatmu tidak nyaman sama sekali. Tadi dari kejauhan aku melihat Ganjar datang. Maka dari itu, aku ingin membuatnya benar-benar yakin kalau kita benar-benar menjalin hubungan spesial." Meta hanya mengangguk. Cukup tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Alex padanya. Meskipun untuk memanasi Ganjar, tapi tetap saja ini sudah lewat batas. Mungkin setelah ini Meta akan segera mencari cara agar Alex ikut menjauh darinya agar ini semua terasa mudah untuk dilewati.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
199.6K
bc

Switch Love

read
112.4K
bc

Mas DokterKu

read
238.6K
bc

Bukan Ibu Pengganti

read
525.9K
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Broken

read
6.3K
bc

The Prince Meet The Princess

read
181.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook