bc

Bermain-Main Dengan Brondong Tampan

book_age18+
806
FOLLOW
4.4K
READ
billionaire
dominant
badgirl
bitch
confident
CEO
boss
drama
sweet
city
like
intro-logo
Blurb

Happy Reading~

Sequel My Romantic Marriage~

Alfabet Series #3/5

Bisa dibaca secara terpisah untuk setiap series :)

Bagaimana pendapatmu mengenai brondong? Pengincar harta? Suka bermain-main? Tidak pernah serius? Labil?

Lalu bagaimana pendapatmu mengenai seorang wanita pengincar brondong? Royal? Hanya ingin mengikuti tren?

Tapi bagaimana jika pria brondong itu adalah Byll Carbert dan wanita pengincar brondong itu adalah Lauren Michelle?

Byll Carbert yang nyatanya adalah seorang CEO di perusahaan cabang sang Ayah yang berada di Perancis. Pria tampan, tegas, berkarakter, mempesona, dan mapan tentu saja. Sementara Lauren Michelle adalah seorang designer ternama di Perancis. Wanita cantik, terkenal, tubuh bak model, dan fashionable tentu saja.

Bagaimana jika keduanya dipertemukan dengan banyaknya perbedaan di antara mereka?

Yuk, ikuti kisah brondong dan pengincar brondong tersebut^^

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Paris, Perancis.        Tahukah kalian? Paris merupakan salah satu kota yang dijuluki sebagai kota teromantis di dunia. Kenapa? Karena di sana, kamu akan menyaksikan banyak kisah cinta romantis yang terjadi setiap harinya. Mereka bahkan menjadikan romantis sebagai suatu kebiasaan. Sehingga banyak orang yang memimpikan untuk pergi ke sana bersama pasangan mereka.    Selain itu, Paris juga menjadi sumber seni, memiliki pemandangan yang menakjubkan, memiliki banyak tempat romantis, dan menjadi pusat dari fashion dunia. Apakah kalian mengetahui brand Chanel, Dior, Hermes, Louis Vuitton, dan Saint Laurent?    Yap, semua brand-brand ternama dunia itu adalah berasal dari Paris. Jadi tak salah bukan jika Paris dijuluki sebagai pusat dari fashion dunia? Namun, hal itu tentu saja tak akan terjadi tanpa adanya campur tangan dari tangan-tangan terpilih dari para desainer ternama Paris.    Dan saat ini, tawa dari sekelompok wanita menggema di sebuah private room restoran hingga membuat pelayan yang melewati ruangan tersebut terkejut akan suara tersebut. Dan sekelompok wanita itu adalah Lauren Michelle, Masha Nerf, Anastasia Ford, Avani Gregg, dan Alaia Karen.    Grup para desainer ternama di Paris, terkecuali Lauren yang merupakan desainer yang telah mencapai tahap Go International dan tidak ada seorang pun yang tidak mengenalnya.    Lauren Michelle seorang wanita berusia dua puluh sembilan tahun yang telah memulai karirnya sejak ia berumur dua puluh satu tahun dengan memperkenalkan karya pertamanya yang hingga kini masih digunakan oleh orang-orang.    “Tidak, tidak, bukan aku yang melakukannya tapi Lauren” Ujar Masha. “Apa? Aku? Bukan! Aku tak pernah melakukan hal seperti itu” Bantah Lauren. “Ayolah, mengaku saja Lauren. Kami semua sudah sering melihatmu melakukan itu” Sahut Anastasia. “Benar, kami juga sudah memakluminya” Timbrung Alaia kemudian mereka semua kembali tertawa kembali.    “Sudah kubilang, aku tak pernah melakukan itu” Bantah Lauren. “Avani yang sering melakukannya” Tuduhnya.    “Kebiasaan. Kau selalu melemparnya padaku kalau hal itu adalah fakta” Ucap Avani yang mengundang sorakan dari yang lain.    “Ok, fine. I did it. Aku memang sering melakukannya” Ujar Lauren yang membuat mereka tertawa. “Tapi aku serius kalau Avani juga sering melakukannya” Lanjutnya.    “Tidak, aku tidak pernah melakukan hal itu” Bantah Avani lagi yang langsung mendapat tatapan menuntut dari keempat wanita lainnya.    “Ok, ok, yes I did it too” Ucap Avani mengalah hingga mengundang tawa mereka semua. Penasaran dengan apa yang mereka debatkan? Sedari tadi mereka tengah memperdebatkan siapa yang sering tidur dalam keadaan naked. Walau itu bukan hal yang memalukan karena mereka melakukannya di ruangan tertutup terlebih mereka berada di negara yang tak mempermasalahkan hal itu, tapi begitulah mereka. Memperdebatkan hal yang yang tidak penting sangatlah menyenangkan.    “Eh, tapi kalian tahu?” Tanya Alaia. “Apa?” Tanya keempat wanita lainnya serentak. “Kemarin aku melihat Jon dan Bella having sex di ruang ganti” Ucap Alaia. Dan satu hal lagi yang sangat menyenangkan bagi mereka. Yaitu bergosip. Itu sudah seperti kebutuhan sehari-hari mereka. Dan sepertinya, hampir seluruh wanita di dunia juga seperti itu.    “Jon? Jonathan si asisten fotografer dan Bella si make-up artist itu?” Tanya Lauren. “Ya. Mereka melakukannya saat semua orang pergi untuk makan siang” Jawab Alaia. “Sudah kuduga, sejak minggu lalu aku sudah mencurigai mereka berdua yang selalu bepergian bersama” Sahut Masha.    “Ya, aku juga. Bahkan tatapan mereka sudah mengisyaratkan kalau mereka saling menginginkan satu sama lain” Timbrung Anastasia.    “Mereka menyembunyikan hal yang tak ada gunanya untuk disembunyikan” Sambung Lauren. “Tapi bukankah Jon sedang pacaran dengan si anak baru itu?” Tanyanya.    “Anak baru? Fiona? Si desainer baru itu?” Tanya Alaia yang diangguki oleh Avani. “Tunggu, berarti Jon berselingkuh?” Tanya Anastasia. “Sudah jelas. Tapi sepertinya si make-up artis itu tidak tahu kalau Jon berpacaran dengan Fiona” Ucap Lauren. “Jalang sepertinya ‘kan tidak mempermasalahkan itu. Ada atau tidaknya pacar Jon, dia akan tetap melakukannya. Aku sudah sering memergokinya having sex dengan berbagai pria” Ujar Masha.    “Benarkah? Dari mana kau tahu?” Tanya Alaia. “Kau tahu ‘kan, tak ada informasi yang lolos dariku” Ucap Masha. “Ya, kau benar. Informasi yang kau dapat bahkan melebihi keakuratan FBI” Sahut Lauren. “That’s right. Makanya, aku sangat tidak suka dengan jalang itu. Untung saja dia tak bekerja padaku” Cela Masha. “Girls” Seru Anastasia yang langsung mendapat perhatian dari yang lainnya. “Kalian lupa schedule kita malam ini?” Tanyanya. “Malam ini? Memangnya ada apa?” Tanya Lauren. “Astaga!” Seru Avani. “Malam ini ulang tahun John McGalla” Lanjutnya. John McGalla merupakan seorang desainer ternama yang telah mendunia. Dia bahkan dijuluki sebagai ‘The Father Of Fashion’. Semua karyanya telah digunakan oleh seluruh orang di berbagai penjuru dunia hingga tak ada yang tak mengenalnya. Mulai dari kaum awam hingga model ternama seperti Hadid sisters, Kendall Jenner, Miranda Kerr, Cara Develigne, serta model ternama lainnya.    Dan malam ini, pria dengan julukan The Father Of Fashion tersebut berulang tahun dan mengundang semua desainer serta model dari seluruh dunia. Malam ini, tentunya akan menjadi malam yang sangat spesial untuk Lauren karena akan bertemu kembali dengan John McGalla setelah pertemuan terakhir mereka enam bulan yang lalu.    “Oh my god! Aku melupakannya” Sahut Alaia yang terkejut. “There’s no time girls. Sekarang sudah jam tiga” Ucap Anastasia. “Ayo pergi” Ajak Lauren kemudian berdiri dari duduknya, begitu pula dengan yang lainnya. “Jangan lupa hukumanmu hari ini, Lar” Ucap Avani membuat Lauren hendak keluar dari ruangan tersebut pun harus menghentikan langkahnya.    “Kami menyayangimu, Lar” Sahut Masha yang disusul, Anastasia, Alaia, dan Avani kemudian keluar dari sana meninggalkan Lauren yang mendengus.    Ia pun membuka tasnya lalu mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang dari sana kemudian meletakkannya di atas meja. Sebenarnya ia tak masalah jika harus disuruh membayar makanan, hanya saja hal itu membuatnya kembali mengingat kekalahannya setiap mereka bermain ‘game’.    Setelah selesai, ia pun ikut keluar dari sana dimana keempat wanita yang tadi meninggalkannya tengah menunggu dengan senyuman lebar.    “Ayo” Ajak Lauren.        -------                            Suara jepretan-jepretan serta blitz yang berasal dari kamera para wartawan saling bersahutan memenuhi pintu masuk sebuah gedung mewah di Paris setiap seseorang datang dan berjalan melalui red carpet yang terpasang di lantai dari area valet hingga pintu masuk gedung.    Dan kini, sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan red carpet yang kembali mengundang sahutan-sahutan dari jepretan serta blitz kamera para wartawan. Tak lama kemudian, seorang wanita keluar dari sana yang membuat para wartawan semakin heboh.    Yap, wanita tersebut adalah Lauren. Malam ini ia tampil menawan namun berani dengan mengenakan red long dress yang ia desain sendiri khusus untuk malam ini. Lauren pun mulai melangkahkan kakinya menuju gedung dengan berani. Ia bahkan mengabaikan para wartawan yang memanggil-manggil namanya dan bertanya sesuatu hal mengenai rancangan terbarunya.    Namun, bukan berarti ia adalah sosok public figure yang terkenal sombong karena mengabaikan para wartawan tersebut. Malah ia terkenal karena kebaikan dan keramahannya. Hanya saja, sekali ia menjawab pertanyaan dari wartawan tersebut maka pertanyaan demi pertanyaan akan saling berdatangan hingga menghambat waktunya. Ia sendiri pun memiliki waktu khusus untuk hal tersebut.    “Lauren~” Sapa John McGalla dengan senyuman lebarnya seraya merentangkan kedua tangannya ingin memeluk Lauren begitu ia masuk ke dalam gedung.    “Hai John” Sapa Lauren balik seraya memeluk John. “Akhirnya kau datang juga. Bagaimana kabarmu, Honey?” Tanya John. Namun belum sempat Lauren menjawab, pria itu kembali berseru. “Astaga, malam ini kau sangat cantik. Dari mana kau mendapatkan dress indah ini? So beautiful” Serunya seraya menatap dress Lauren dengan tatapan berbinar.    “Aku yang mendesainnya khusus untuk ulang tahunmu” Ucap Lauren. “Bagaimana menurutmu?” Tanyanya. “Ini adalah dress terindah yang pernah kulihat. Tak salah jika mereka menjulukimu dengan The Mother Of Fashion. Aku sangat setuju dengan mereka” Seru John heboh.    “Jangan begitu. Dibandingkan dirimu, aku sama sekali bukan apa-apa” Ucap Lauren. “Oh, astaga. Jangan merendah seperti itu, Honey. Kau bahkan lebih baik dariku. Lihat dress yang kau pakai, dress ini sangat cantik. Jika saja aku wanita, aku akan memintamu membuatkanku satu lagi yang seperti ini” Ujar John.    “Beruntungnya aku mendapat pujian seperti itu dari Anda, Yang Mulia” Ucap Lauren seraya membungkukkan tubuhnya.    “Astaga, kau ini. Kau tahu ‘kan panggilan itu sangat menggelikan?” Ujar John tak suka membuat Lauren terkekeh. “Oh ya, aku ada kabar bagus untukmu” Bisik John seraya merangkul pundak Lauren. “Apa?” Tanya Lauren. “Kau tahu Adam Milan?” Tanya John yang dijawab anggukan oleh Lauren. “Beberapa bulan lagi dia akan menikah dengan kekasihnya dan dia memintaku untuk mendesain gaun pengantinnya kekasihnya itu. Tapi karena akhir-akhir ini aku sangat sibuk, jadi aku segera merekomendasikanmu untuk menggantikanku sebelum dia mencari desainer lain” Lanjutnya.    “Dan kau tahu apa?” Tanya John. “Tidak” Jawab Lauren. “Tentu saja kau tidak tahu. Aku belum mengatakannya” Kesal John membuat Lauren kembali terkekeh. “Kau tahu? Dia menerimanya. Aku bahkan berhasil menambah budget-nya untukmu” Lanjutnya.    “Terima kasih, John. Kau adalah teman terbaikku” Ucap Lauren. “Tidak perlu berterima kasih, aku pun senang melakukannya” Ujar John. “Oh ya, aku hampir lupa. Hadiah untukmu sudah kukirimkan langsung di mansion-mu karena aku tahu kalau malam ini kau sudah menerima sangat banyak hadiah untuk dibawa pulang” Ucap Lauren.    “Astaga, kau memang yang paling mengerti. Coba kau bayangkan sudah berapa banyak hadiah yang berada di balik pintu itu yang membuatku sangat pusing” Ujar John.    “Kau bisa memberikan hadiah-hadiah itu padaku. Aku dengan senang hati akan mengambilnya” Ucap Lauren. “Benarkah? Baiklah, kalau begitu aku akan mengirim semua hadiah-hadiah itu ke semua penthouse-mu” Ujar John. “Tapi tunggu, itu sama saja semakin membuatku pusing. Kenapa juga kau harus memiliki banyak penthouse? Kenapa tidak sekalian tinggal di mansion saja?” Gerutunya membuat Lauren terkekeh. “Kau tahu ‘kan kegiatanku setiap harinya. Jadi kalau aku sangat lelah setelah bekerja, aku bisa pulang ke penthouse terdekat” Ucap Lauren.    “Dasar, aku sama sekali tidak bisa menjangkau otakmu itu” Ujar John seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. “Ngomong-ngomong kau tidak menyapa tamu lain? Sepertinya mereka semua sedang menunggumu” Ucap Lauren. “Tidak perlu. Yang kubutuhkan hanya kau. Lagi pula mereka semua datang ke sini hanya untuk mencari nama” Ujar John. “Lebih baik kita ke sana lalu melanjutkan gosip kita yang tertunda enam bulan yang lalu” Ajaknya seraya merangkul pinggang Lauren.    “Astaga, kau masih mengingatnya? Itu bahkan sudah sangat lama” Seru Lauren tak percaya sembari mengikuti langkah John.    “Tidak mungkin aku melupakannya. Kau tahu, kau membuatku penasaran selama enam bulan dengan ending-nya” Ucap John.    “Kupikir kau sudah melupakannya karena tak pernah membahas itu setiap kau menghubungiku” Ujar Lauren. “Salah satu kenikmatan gosip adalah ketika kau mendengarnya langsung melalui face to face, bukan phone to phone” Ucap John membuat Lauren tertawa tanpa canggung.    Sedekat itulah mereka berdua. Keduanya bahkan bisa saja digosipkan berkencan jika saja orang-orang tak tahu kalau John merupakan seorang pria yang menyukai sesama jenis. Ya, John adalah gay. Maka dari itu, mereka berdua berani tampil sedekat itu di depan publik.    -------                            Love you guys~           

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
462.3K
bc

The Seed of Love : Cherry

read
111.6K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.9K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

HOT NIGHT

read
605.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook