bc

AISYAH AYUDIA INARA

book_age12+
998
FOLLOW
10.6K
READ
love after marriage
pregnant
goodgirl
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Married an older girl two years on it made Bayu harbor an annoyance.

Bayu, a man who graduated from Oxford university in Britain, England.

A handsome man who is so loved by women and is longing for a wife from the land of England who is tall, beautiful and sexy. Must be willing to take off being single with a veiled girl.

Forced marriages that make Bayu must harbor hate for his wife and pretend to be kind during her marriage.

Can the veiled girl with a tightly closed body named Ayeshia Inara Ayeshia soften the heart of the husband.

chap-preview
Free preview
BAB 1
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Bayu akhirnya tiba. Ia memakai jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya. Dasi kupu-kupu ia sematkan di kerah kemejanya. Mematut diri di cermin dalam kamarnya.   Ia rapihkan rambutnya dengan gel khusus rambut pria. Dengan wangi maskulin membuatnya tersenyum lebar.   Ia semprotkan parfum kesukaannya. Lebih tepatnya kesukaan para gadis. Ia suka jika para gadis mencium aroma wangi tubuhnya.   Bayu itu pria tampan yang genit. Tapi, berpura-pura dingin dan cuek.   Bayu melirik jam tangannya yang mahal. Ia menghela nafas sejenak dan membenarkan letak dasi kupu-kupunya.   "Oke, let's go!"   Bayu keluar dari kamarnya dan melihat kedua orang tuanya yang sudah sama rapihnya dengan dirinya. Mereka langsung ke luar dari apartement dan memasuki mobil lalu pergi menuju kampus Oxford university yang telah empat tahun ia gunakan untuk belajar di jurusan arsitektur pembangunan.     Mereka tiba di kampus Oxford university. Bayu turun di dampingi orang tuanya. Semua mahasiswa/i sudah memenuhi auditorium kampus.   Laki-laki dengan kemeja dan jas. Gadis-gadis dengan dress sopannya yang indah. Mereka semua berkumpul sesuai dengan jurusannya masing-masing.   Duduk berdampingan dan orang tua berada di bagian paling belakang. Menyaksikan anak-anak mereka yang sebentar lagi mendapatkan gelar sesuai jurusan masing-masing.   Pembukaan dan acara sambutan telah berlangsung. Hingga tiba waktunya untuk mereka di panggil dan menerima gelarnya.   Bayu nampak asik mengobrol dengan kawan sejurusannya. Mereka nampak percaya diri. Beberapa gadis melirik ke arah mereka. Dan tentu saja Bayu akan tersenyum setipis mungkin.   "The girl likes you?" Ujar kawan Bayu. "Of course it's taxing," ujarnya sombong. Kawan Bayu langsung meninju pundak Bayu. Bayu terkekeh.   Tak lama nama Bayu di panggil. Ia pun maju ke depan dengan santainya. Menyalami semua dosen dan mendapatkan gelarnya. Bayu Ramadhanu Wirya. Bachelor of Architecture     Di sebuah rumah yang nampak sederhana terlihat seorang ibu tengah menyapu halamannya di sore hari. Sampah dedaunan yang jatuh tertiup angin mulai terkumpul menjadi satu di pojokan. Lalu ia mengambil serokan sampah dan ia buang ke tong sampah.   Tak lama sepeda motor berhenti di depan rumah. Nampaknya pengantar surat. "Assalamualaikum!" Serunya. "Waalaikumsallam," jawab si ibu. Ia meletakkan sapinya dan membuka gerbang. "Ada surat?" Tanya si ibu lagi. "Iya, Bu." "Untuk siapa?" "Untuk ibu Royati." "Oh, itu saya." Ibu Royati pun mengambil surat dan menandatangani data penerimaan barang.   "Makasih, ya Bu." "Iya, sama-sama." Pemuda itu pun kembali menaiki motornya dan pergi untuk mengantar surat lainnya.   Royati pun masuk ke dalam setelah membaca pengirim surat. Ia duduk di dalam kamarnya dengan mata berkaca-kaca. Setelah kepergian sang suami dua tahun lalu. Hanya sahabat lamanya lah yang mampu membantu ekonomi keluarganya.   Keluarga Wirya dan istrinya Asti. Sahabat sekolah dulu yang telah sukses di ibu kota. Mereka tidak pernah sekali pun lupa dengan Royati dan sang suami Nandar.   Semenjak meninggalnya Nandar. Wirya dan Asti selalu memberikan bantuan finansial pada keluarganya. Mereka tahu bahwa Royati hanya ibu rumah tangga tanpa pekerjaan. Royati hanya memiliki seorang anak gadis yang belum juga mau menikah.   Banyak hal terjadi setelah kepergian sang bapak.   Aisyah Ayudia Inara, nama yang diberikan sang bapak padanya setelah di lahirkan ke dunia. Gadis yang cantik, lembut, dan baik hati. Kecantikannya kini tertutup oleh kain tipis berwarna gelap. Biasa orang menyebutnya cadar   Banyak warga kampung yang menganggap aneh Aisyah. Namun, ia tak peduli karena ia begitu menghargai ajaran Islam. Ia begitu mencintai Allah dan bapaknya.   Bapaknya adalah seorang ustad di kampung. Beliau selalu memberikan ceramah yang begitu menyentuh walau sederhana temanya.   Sebagai seorang anak. Ketika mendengar ucapan sang bapak yang takut menyentuh api neraka karena sang anak perempuan tidak mau menutup auratnya membuat Inara takut bukan main.   Ia langsung memakai hijab di kelas lima SD. Lalu semakin panjang di SMP. Lulus SMA ia mantap memakai cadar.   Hingga sang bapak pergi untuk selamanya. Kalimat terakhir sang bapak yang begitu ia ingat adalah. "Kini, pengganti penompang dosamu, adalah suamimu. Artinya, jangan pernah kamu buat suamimu marah, patuhilah semua ucapannya. Jagalah lisanmu, dengan ucapan yang keras apalagi kasar. Dosa mu, akan terus ditanggung suamimu hingga ajal menjemputnya. Jangan buat susah suamimu kelak, nak. Itu pesan bapak."     Royati mengetuk pintu putrinya yang kini berusia 24 tahun. Royati membuka pintu setelah mendengar suara mengaji anaknya. Royati masuk dan melihat sang putri tengah membaca hapalannya.   Ia hanya mengenakan hijab pendek berwarna hitam dengan gamis warna senada. Aisyah memang sangat suka dengan warna gelap.   Aisyah menghentikan hapalannya dan menatap sang ibu. "Ada apa, Mak?" Tanyanya. Royati duduk di samping sang anak. Ia menatap nya dengan sendu. "Mak, ada apa?" Kembali Aisyah bertanya.   Royati pun memberikan surat dari sahabatnya Wirya. Aisyah mengambil surat itu dengan bingung. Ia membaca nama pengirim surat. Lalu tersenyum. "Dari paman?" Tanyanya. Royati hanya diam. Dengan cepat Aisyah membuka surat itu dan membacanya.   Namun, setiap kalimatnya membuat Aisyah bergetar dan meneteskan air mata. Ia menatap sang ibu. "Mak, apa ini maksudnya?" "Maafkan emak, baru kasih tau kamu masalah ini. Perjanjian emak dan bapakmu dulu, saat anaknya Wirya dan Asti lulus dari kampusnya. Mereka akan melamar kamu. Mereka sangat menginginkan kamu untuk menjadi menantunya."   "Tapi... Apa ini masuk akal? Anak paman pastilah tidak kenal Inara, Mak. Apa anak paman itu mau sama Inara yang dari kampung? Sementara dia belajar di luar negeri?" Inara nampak murung.   "Percaya sama, Emak. Tidak mungkin mereka tidak memikirkan hal ini? Pastilah mereka sudah memikirkannya matang-matang, iya kan?"   Inara lagi-lagi diam. Ia ingat, anak paman Wirya lebih muda darinya dua tahun. Astaghfirullah... Apa mungkin perjodohan ini berhasil.   "Aku tidak tahu, Mak. Aku lebih tua dari anak paman, Mak. Apa iya mungkin, ia mau, Mak?" "Sudah, kamu jangan berfikir seperti ini. Kita tidak ada yang tau. Intinya kamu menerima perjodohan ini saja sudah cukup. Masalah nanti anak Wirya mau atau tidak bukan urusan kita. Intinya, niat baik orang tua ini terlaksana. Itu saja."   "Apakah ini tidak bisa di batalkan?" Tanya Inara ragu-ragu. "Kamu tau janji kan, nak? Kamu tau janji sama dengan hutang? Dan kamu tau kan, jika kita ini bisa hidup karena bantuan siapa?"   Aisyah terdiam. Jikalau paman Wirya sampai menagih janjinya dan Inara tak bisa, apakah Inara mampu melunasi hutang yang menggunung itu?   Tentulah paman Wirya tidak hanya menagih hutang nikah saja kan? Pastilah juga hutang lainnya. Betapa berat hutang janji itu.   Inara kembali melamun. Jika ia tak menerima lamaran ini, maka bapak di alam sana akan mendapatkan siksanya.   Ya Allah... Kenapa jadi serumit ini?     Bayu yang baru tiba di Indonesia langsung kaget mendengar rencana perjodohan gila orang tuanya. Jaman apa ini? Sampai Bayu harus di jodohkan?   Tanpa di jodohkan pun, banyak gadis yang terpikat olehnya. Namun, jika kembali mengingat peristiwa 2 tahun lalu. Saat Bayu liburan ke Indonesia. Ia hampir mati tertabrak mobil saat bercanda dengan teman-teman di Indonesia.   Untunglah saat itu paman Nandar melihatnya karena kejadiannya memang dekat tempat kerjanya. Hingga kecelakaan itu pun menewaskan sang paman.   Bayu di paksa untuk selalu ingat itu. Semenjak itu keluarganya selalu menjamin kehidupan keluarga paman Nandar. Tanpa mereka tau apa yang sebenarnya terjadi.   Dan dengan cara menikahi Inara membuat setidaknya dosa mereka sedikit terbayarkan. Walau memang rencana perjodohan itu sudah di rencanakan jauh-jauh hari sebelum Nandar meninggal.   Dan kini perjodohan itu harus terlaksana. Dan cara untuk membuat Bayu mau menikahi Inara dengan cara mengingatkan dirinya tentang kecelakaan 2 tahun lalu.   "Jadi, bersediakan menikahi anak paman Nandar?" Tanya Wirya. Dengan berat hati Bayu mengangguk.   Wirya dan Asti langsung bernafas lega.        

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hate You But Miss You

read
1.5M
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Marriage Not Dating

read
549.7K
bc

Undesirable Baby 2 : With You

read
161.7K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Rujuk

read
908.8K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook