bc

Love Is Game 21+ (Indonesia)

book_age18+
27.2K
FOLLOW
185.2K
READ
possessive
playboy
badboy
badgirl
CEO
drama
sweet
YA Fiction Writing Contest
like
intro-logo
Blurb

21+

(Harap bijak memilih bacaan, mengandung adegan dewasa)

Jatuh cinta itu hal yang paling dibenci dan paling dihindari oleh seorang Rafa, dia hanya menganggap cinta itu adalah sebuah permainan saja yang bila dirinya sudah bosan akan segera pergi meninggalkannya.

Farasya seorang wanita yang juga tidak percaya akan adanya cinta sejati sejak dirinya pernah merasakan luka yang teramat dalam oleh mantan kekasihnya.

Lalu suatu ketika takdir mempertemukan mereka berdua...akankah mereka hanya akan bermain saja atau malah saling jatuh cinta?

chap-preview
Free preview
01 - Mempermainkan Wanita
Seperti biasanya seorang Rafa Devano selalu saja pergi bersenang - senang dengan temannya, dia selalu saja suka untuk menghabiskan uangnya begitu saja. Dia Anak seorang konglemerat sukses, akan tetapi dia juga bukan Anak manja, dia juga seorang CEO ternama di Jakarta. Banyak cabang bisnisnya. Didalam hidupnya tidak pernah kekurangan stok wanita. Ketika dia menginginkan seorang wanita, dengan sendirinya malah wanita yang menginginkan dan mengejar - ngejar ingin mendapatkan perhatian dari Rafa. Dia juga terlalu memanjakan semua wanita yang menjadi pasangannya. Semua barang atau apapun itu yang diinginkan dari seorang wanita, dia langsung memberikannya tanpa melihat harganya terlebih dahulu. Akan tetapi Rafa juga cepat bosan dengan satu wanita. "Bro, ada yang bening tuh disana..." Teman satu geng Rafa memberikan informasi. Seketika Rafa langsung celingak celinguk untuk mencari sosok wanita yang diberitahukan oleh temannya itu. Senyuman dari bibir Rafa melengkung dengan sempurna. "Boleh juga!" Ucapnya. "Mau taruhan gak? Gue pasti akan dapetin dia malam ini..." Ucap Rafa dengan penuh keyakinan. "Siapa takut! Ayo...kalau kalah mobil baru lo untuk gue ya?" Ucap Satria sambil tertawa lepas diikuti oleh teman mereka yang lainnya. "Siapa takut? Tapi kalau lo kalah lo harus kasih cewek lo buat gue...gimana?" Ucap Rafa sambil menepuk bahu Satria, seketika raut wajah Satria berubah menjadi pucat. "Gue hanya bercanda Bro...santai aja lagi gue gak akan mungkin mengambil ceweknya teman gue sendiri." Ujar Rafa lalu pergi meninggalkan Satria dan ketiga temannya. Rafa sudah mulai mendekati seorang wanita dengan kulit mulus yang sengaja dibiarkan terbuka membuat semua mata langsung memandang kepadanya dengan tatapan penuh nafsu. Rafa sengaja untuk menabrak wanita itu lalu seketika Rafa langsung menahan tubuh wanita itu, "Sorry...gue gak sengaja." Ucapnya sambil tersenyum menggoda. Seketika wanita itu terpana dan terpesona dengan ketampanan dari Rafa, dia tidak menggubris ucapan dari Rafa sama sekali. Dia hanya terus memandangi Rafa saja, dia dapat menilai kalau Rafa adalah bukan kalangan menengah kebawah.  "Tidak apa...santai saja." Balas Cindy sambil tersenyum. "Sekali lagi gue minta maaf ya...kalau begitu gue tinggal dulu." Ujar Rafa lalu setika dirinya ingin pergi entah mengapa Rafa merasa tangannya telah ditahan oleh seseorang. Rafa tersenyum karena rencananya begitu mudahnya sudah berhasil. Rafa berbalik lalu menatap Cindy, "Kita belum kenalan...gue Cindy!" Ujar Cindy lalu mengulurkan tangannya. "Gue Rafa...Lo sendirian aja?" Balas Rafa sambil memperhatikan kearah samping Cindy. "Iya nih...tadinya gue janjian sama teman gue, tapi dia gak bisa datang, ya udah deh gue jadinya sendirian disini. Kalau lo sendiri?" Tanya Cindy. "Gue bareng teman - teman gue...mereka lagi ada disana tuh nungguin gue...lo mau gabung gak bareng kita? Lo tenang aja kita baik kok apalagi dengan wanita secantik lo." Ucap Rafa sudah mulai melancarkan gombalannya. "Kalau boleh dan tidak ada yang keberatan kenapa tidak?" Balas Cindy sambil mengedipkan sebelah matanya. Rafa langsung merangkul Cindy dan membawanya untuk bergabung dengan teman - temannya, tidak butuh waktu lama Rafa untuk Rafa berhasil mendapatkan seorang wanita. "Ehemm...siapa nih Fa? Kenalin dong sama kita?" Goda teman - temannya. "Ini Cindy...dia kekasih baru gue!" Balas Rafa lalu mencium pucuk tangan Cindy. Dan Cindy dengan senang hati menerimanya. Semua temannya lalu memperkenalkan dirinya dengan Cindy.  "Jangan lama - lama ntar lecet." Balas Rafa yang tidak menyukai wanitanya dipegang oleh pria lain walaupun itu hanya temannya sendiri. "Selamat bergabung Cindy...kalau Rafa macam - macam kasih tau kita ya?" Ucap Satria. "Maksud lo apa? Emangnya gue mau ngapain?" "Sayang...kamu jangan mendengarkan ucapan dia ya...dia emang reseh." Ucap Rafa sambil memeluk kekasihnya. Cindy hanya tertawa saja melihat tingkah teman - teman Rafa. "Gue pergi dulu ya bersama dengan kekasih gue yang cantik ini...jangan hubungi gue!" Ucap Rafa lalu segera pergi sambil terus merangkul mesra pinggang Cindy. Cindy sangat menyukai perlakukan romantis dari pria yang baru saja menjadi kekasihnya itu, ya walaupun Rafa tidak ada menembak dirinya dia sudah nyaman dan terbius dengan pesona dari Rafa. Selama didalam perjalanan Rafa terus saja menggenggam jemari Cindy, Cindy sangat menyukainya. Cindy berterimakasih karena temannya mendadak membatalkan pertemuan mereka. Kalau tidak dia tidak mungkin bisa bertemu dengan pria tampan, kaya raya, baik dan gentle seperti Rafa. Cindy terus saja memandangi wajah tampan dari Rafa, tentu saja Rafa mengetahuinya. "Sayang...kamu jangan memandangi aku seperti itu terus dong.." Ucap Rafa. "Kenapa?" Tanya Cindy sambil mengerlitkan alisnya. "Aku jadi gak konsen nih nyetirnya..." Balas Rafa lalu mencium tangan Cindy. "Ih kamu...kirain apaan...Btw, kenapa kamu mengaku sebagai kekasih aku dihadapan teman kamu tadi? Emangnya hubungan kita apa?" Cindy ingin memperjelas hubungannya dengan Rafa. "Kamu...kekasihku sayang! Aku suka kamu dan aku tau kalau kamu juga menyukaiku bukan?" Tebak Rafa tentu saja membuat pipi Cindy langsung tersipu malu. "Kalau kamu malu - malu gitu makin cantik tau gak sih..." Goda Rafa. "Dasar tukang gombal...kita baru saja bertemu beberapa waktu yang lalu, kamu sudah berapa kali menggombalin aku?" Ujar Cindy sambil mengelus pipi tampan Rafa. "Kamu suka kan? Aku tidak akan melakukannya kalau kamu tidak menyukainya sayang." Balas Rafa. "Hmm..suka sih, tapi kalau kamu gombalnya cuma sama aku doang." Balas Cindy. Rafa tersenyum, lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan yang membuat jantung Cindy tidak karuan. Lalu kemudian Rafa menepikan mobilnya dipinggir jalan sunyi, "Kenapa kita berhenti sayang?" Rengek Cindy. Rafa tidak menjawabnya, dia malah menarik Cindy lalu memeluknya. Rafa melepaskannya secara perlahan, dia memegang dagu Cindy lalu langsung mencium bibir merah Cindy dengan rakusnya, Rafa melumat, mengecup bibir Cindy sesuka hatinya, Cindy membalas ciuman dari Rafa dengan senang hati. Cindy sudah mengalungkan kedua tangannya ditengkuk leher Rafa, Rafa terus saja memainkan lidahnya didalam mulut Cindy, tangan nakalnya terus saja meremas - remas buah dada Cindy secara bergantian. Cindy terus saja mendesah tentu saja itu adalah hal yang diinginkan oleh Rafa. Rafa semakin bergairah dengan Cindy, Ciumannya sudah turun kebawah, kini Rafa menciumi leher jenjang Cindy. Cindy terus saja meremas rambut Rafa. Rafa memberikan kissmarknya disana, lalu terus saja turun kebawah. Rafa membuka kaos tipis yang dipakai oleh Cindy, tanpa aba -aba lagi dia langsung saja meremas - remas gunung kembar Cindy secara bergantian, "Boleh aku cium sayang?"  Cindy yang sudah bergairah juga langsung saja mengangguk, Rafa semakin bersemangat lagi, dia mencium, meremas, memainkan lidahnya lalu mengemut puting Cindy secara bergantian. "Ehmmm...akh..." Cindy terus saja mendesah. "Aku sudah mendengar desahan kamu sayang..." Balas Rafa yang terus saja bermain di gunung kembar Cindy. Dia memilin gunung kembar cindy, lalu sebelah tangannya memegang bagian sensitif Cindy yang kini sudah sangat basah. Rafa tersenyum menyeringai, "Kamu sudah basah sayang..." Cindy terus saja mendesah kenikmatan dengan perlakuan Rafa. Tentu saja ini bukan merupakan pengalaman pertama bagi Cindy. Rafa semakin nakal memainkan tangannya. "Rafa....Ehmm...ja-jangan disini..." Ucap Cindy. Rafa melepaskan dirinya dari Cindy, dia mengerti maksud Cindy. "Baiklah sayang...kita lanjutkan ditempat lain." Ucap Rafa lalu mengecup bibir Cindy sebentar. Rafa melajukan mobilnya kembali dengan sangat cepat, gairah dan nafsunya sudah sangat memuncak, Rafa langsung membawa Cindy menuju ke hotel yang paling dekat dari lokasi mereka. Selama didalam perjalanan Rafa terus saja memainkan tangannya di dada Cindy, dia sangat menyukai mendengar Cindy mendesah. Tubuh Cindy sudah bergeliat hebat karena Rafa. "Ehmmm....ah...sayang..." Rengek Cindy dengan manjanya. "Kamu sangat seksi Cin..." Ujar Rafa yang semakin tidak sabaran untuk mencicipi Cindy.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
835.7K
bc

Naughty December 21+

read
509.0K
bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M
bc

Pinky Dearest (COMPLETED) 21++

read
285.7K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
919.2K
bc

Will You Marry Me 21+ (Indonesia)

read
611.6K
bc

Sweet Sinner 21+

read
883.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook