bc

Incarnation of the male Snake

book_age18+
780
FOLLOW
2.4K
READ
dark
sex
goodgirl
powerful
sweet
mystery
mythology
intersex
affair
friends
like
intro-logo
Blurb

Pria yang memiliki nama Pramuja tiba-tiba saja datang mengusik hidup Zahra, bahkan ayahnya yang dulu sangat mencintainya tiba-tiba saja menyebut pria itu sebagai putra. Dan selama ini?! Zahra siapa?!

Dan yang paling mengejutkan lagi, Pria itu selain tampan juga bisa berubah jadi ular. Apakah dia siluman?! Entahlah, Zahra masih bingung memikirkannya.

chap-preview
Free preview
BAB 1
Namaku adalah zahra, aku terlahir dari keluarga yang sangat kaya, papa mempunyai perkebunan teh terbesar di Indonesia. Bahkan papa juga mempunyai beberapa pabrik sendiri buat mengolah teh tersebut buat di jual dan kemudian di kirim ke seluruh kota-kota yang ada di Indonesia dan beberapa negara tetangga. Papaku bernama Prabu, Beliau adalah orang yang ulet jika sedang bekerja, Sedangkan mamaku telah wafat beberapa tahun yang lalu saat melahiran diriku. Papa orangnya juga super sibuk hingga sering meninggalkan diriku seorang diri di rumah mewah kami berdua bersama para penjaga dan beberapa pembantu yang selalu siap melayaniku. Kami semua sudah seperti saudara, aku tidak pernah sekalipun membeda-bedakan mereka. Kami semua selalu kompak, apalagi para penjaga yang usianya sama seperti Papa, mereka benar-benar sangat ramah dan menganggapku sudah seperti putrinya sendiri. "Non Zahra!" panggil Siska salah satu pelayan termudaku membuyarkan lamunanku. "Iya Siska, ada apa?" jawabku malas. "Tuan Prabu sudah datang dari Kalimantan non, dia datang bersama seorang pria yang gagah dan tampan!" Seru Siska membuatku heran. "Pria?! Tampan?! Siapa?!" tanyaku heran. "Mana aku tahu Non, lihat aja sendiri," ucap Siska sambil tersenyum jail. "Huh. Kau ini, baiklah," jawabku dan langsung turun kebawah karna sedari tadi tiduran di ranjang. Aku menuruni tangga dengan cepat, aku sudah sangat merindukan papa karna sudah satu minggu ini beliau berada di Kalimantan buat menengok sahabatnya. "Papa!" Seruku setelah dekat dan langsung memeluknya. "Papa lama sekali sih?! Zahra kesepian," protesku kesal. "Kan banyak para penjaga dan juga para pelayan sayang, kenapa masih kesepian? Hem," ucap Papa membuatku merajuk manja. "Iya, Zahra tahu, tapi Zahra maunya sama Papa," sungutku kesal. "Ya sudah, sekarang dengarkan Papa, Papa bawa seorang pria yang nantinya akan menjagamu dan mengikuti kemanapun kamu pergi, kenalkan, WIRA PRAMUJA," ucap papa sembari menyingkir dan orang yang ada di belakangnya itu maju kehadapanku. Wajahnya sangat datar, apa yang di katakan Siska ternyata benar, dia sangat tampan dan tubuhnya tinggi besar, kekar dan berotot. "Astaga! Apa ini?! Mengapa jantungku berdebar melihat wajah seriusnya? Tatapan matanya sangat tajam hingga rasanya menembus ulu hatiku, meski wajahnya datar, dia terlihat sangat mempesona," Bathinku cemas. "Zahra!!" Panggil Papa sambil mengguncang-guncangkan bahuku. "Eh! Iya papa, ada apa?" tanyaku salah tingkah. "Balas uluran tangannya nak," perintah Papa membuat mataku menatap ke arah tangannya yang sudah terulur entah sejak kapan. "Oh, Nama yang bagus, semoga kau betah kerja denganku Wira," ucapku sambil balas menjabat uluran tangannya. Aku pura-pura santai meskipun jantungku rasanya mau copot. Pria itu hanya diam saja dan seperti sedang beradaptasi dengan lingkungan barunya. "Kamu tunjukkan kamar padanya Zahra, Papa mau istirahat sebentar," ucap Papa membuatku mengangguk pelan. "Iya Papa selamat istirahat," jawabku sambil mengecup pipinya singkat. Setelah Papa naik ke atas menuju kamarnya, aku menoleh ke arah Wira. "Apa kau lapar?" tanyaku pelan. "Tidak!" Jawabnya serak. "Baiklah, mari aku tunjukkan kamarmu," ucapku dan langsung berjalan menuju ruangan yang bersebelahan dengan kamar para penjaga lainnya. Aku membuka pintunya dengan perlahan. Setelah menjelaskan padanya tentang pekerjaannya, aku berlalu buat keluar dari kamar. "Tunggu Zahra," Panggilnya lain saat di depan ayah tadi. Suaranya kali ini lebih lembut dan seperti ada nada menggoda di dalamnya. Dengan hati berdebar, aku berusaha menghilangkan prasangka buruk itu dari pikiranku. "Iya, ada apa?" tanyaku sopan. Pria itu mendekat dan langsung meraih badanku secara paksa. "Aasshh, terima kasih nona cantik, aku suka kau mau menerima diriku," desahnya sambil lidahnya menari-nari di atas bibirku. Jantungku kali ini benar-benar seakan mau loncat keluar. Aku sangat takut dengan sikap kurang ajarnya, tidak pernah sekalipun aku di jamah oleh lelaki lain. Dan dia?! Berani sekali dia. "Lepaskan! Jaga batasanmu Wira, kau hanyalah bawahanku," ucapku sinis. "Aku tahu nona Zahra, tapi apa salahnya jika aku memperlakukan atasanku dengan lembut," sanggah Wira membuatku semakin ketakutan. Apalagi pintu ruangan ini juga sudah tertutup dengan sendirinya. Aku berniat berteriak buat minta tolong. Tapi Wira sudah lebih dulu membungkam mulutku dengan ciuman mautnya. "Ah... Lepaskan aku pria kurang ajar, kau sangat menjijikkan!" Desisku di sela-sela ciumannya. "Mungkin aku adalah bawahanmu nona Zahra, tapi jika bersamaku, kau adalah bonekaku, kau harus melayaniku," ucapnya membuat tanganku terkepal erat dan siap-siap buat menamparnya. Setelah beberapa menit Wira memaksaku, akhirnya ada juga yang datang buat mencariku. "Nona!" Panggil Siska membuatku lega. Aku mendorong tubuh Wira dan menampar wajahnya dengan keras. PLAK!!! "Berani sekali kau!! Dasar pria tidak tahu diri. Aku akan mengadukanmu pada Papa agar kau segera di pecat. Brengsek!" Umpatku sambil memelototi matanya yang tengah menatapku dengan tajam. "Nona," ucap Siska setelah membuka pintu kamar Wira. "Iya Siska, ada apa?" tanyaku gemetar. "Wajahmu terlihat sangat pucat Nona, apa kau sakit?" tanya Siska khawatir. "Ah, tidak! Aku baik-baik saja Siska," jawabku berusaha santai. "Syukurlah kalau begitu, makan malam sudah siap Nona, sebaiknya anda bawa pria tampan ini makan," ucap Siska sambil menatap nakal ke arah Wira. "Kau bawa saja dirinya, aku mau mandi sebentar, tubuhku baru saja terkena kotoran hewan," ucapku sambil menatap sebal ke arah Wira. Pria itu masih saja terlihat nakal dengan menjilat bekas bibirku di bibirnya. Karna jengkel, aku segera keluar dan membanting pintu kamarnya dengan keras. Kurang ajar!! ^^^^^^^ HAI HAI HAI STORY BARU. SEMOGA SUKA YA..... VOMENTNYA DI TUNGGU... MAKASIH..... SALAM By DILLA909 Muaaacchhhh TBC.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Over Protective Doctor

read
473.1K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
145.8K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
307.3K
bc

Rewind Our Time

read
160.8K
bc

OLIVIA

read
29.1K
bc

Papah Mertua

read
526.1K
bc

Nafsu Sang CEO [BAHASA INDONESIA/ON GOING]

read
884.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook