Romantika Maldives

1036 Words

Pesawat amfibi kecil itu membawa mereka meninggalkan dunia nyata, melayang di atas hamparan laut biru kehijauan yang tampak seperti lukisan. Bramasta memilih kursi paling belakang, menciptakan ruang privat mereka sendiri di antara deru mesin. Saat Kirana sibuk memandangi gugusan atol dan resort kecil di bawah, Bramasta tidak tertarik pada pemandangan. "Lihat, Sayang, indah sekali," ujarnya, suaranya lembut sambil menunjuk ke luar jendela. Namun, pesona sebenarnya bukan di luar. Tangan kirinya yang lain tidak diam. Telapak tangannya yang hangat telah berada di paha Kirana, bukan hanya menggenggam, tetapi mengusap-usap dengan gerakan lambat dan penuh arti melalui kain gaunnya. Setiap usapan itu seperti mengalirkan kehangatan yang merambat, membuat Kirana sadar bahwa keindahan sejati yang di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD