“Kamu adalah cinta pertamaku, dan mungkin akan menjadi cinta terakhirku. Biarkan ini semua aku yang menanggung. Kamu hanya perlu bahagia, agar aku juga bahagia”. “Aku tidak ingin pergi dari hidupmu, dan aku tidak sanggup untuk tidak melihatmu”. -Author- *** *Flashback On* “Nadira apakah kamu sudah merasa tenang?” Tanya Reyhan menatap lekat ke dalam manik mata Nadira. Nadira hanya mengangguk pelan. “Syukurlah. Sekarang aku ingin mengatakan sesuatu. Ini tentang keputusanku. Aku harap kamu dapat mengerti dan memahami”. Lanjut Reyhan lagi. Nadira menautkan alisnya. Sedikit ragu. Dia mengangguk singkat untuk yang kesekian kalinya. Reyhan kemudian menghela napas panjang. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya agar tetap terkontrol. Setelah dirasa tenang, dia mulai mengatakan isi pikir

