Harumi terbangun perlahan ketika ia merasa nafas Gin yang hangat mengenai keningnya. Ia tersadar bahwa tadi ia tertidur berbantalkan lengan Gin dan kedua tangannya memeluk pinggang suaminya. Perlahan Harumi menarik tangannya yang terasa kesemutan dan tanpa sengaja ia menyentuh punggung, d**a juga tubuh bagian atas Gin. Tubuh itu terasa hangat karena masih deman tetapi juga terasa kuat karena otot tubuh Gin. Harumi mendongakkan kepalanya dan melihat Gin yang tertidur lelap menghadapnya dengan mulut sedikit terbuka. Ia tertidur sangat lelap membuat Harumi tanpa sadar tersenyum sendiri. Harumi kembali termenung mengingat kejadian beberapa jam yang lalu ketika ia dan Gin bercinta dengan begitu singkatnya dalam keadaan sakit. Bersama Gin, selalu ada saja kejadian tak terduga darinya. Harumi

