Syera berjalan cepat naik ke lantai atas, Lydia yang berteriak memanggilnya pun dia hiraukan seolah tidak ingin peduli lagi dengan semua yang terjadi. Syera hanya ingin ke kamarnya dan menangis sejadi-jadinya menumpahkan segala emosi. Tiba di kamarnya, Syera segera mengunci dan berjalan cepat ke arah meja kecil di mana dia meletakan ponsel dan memilih menonaktifkannya. Dia tidak ingin siapapun menghubunginya. Syera pun merebahkan dirinya di atas ranjang, menelungkup di atas bantal. Mengapa dia bodoh sekali? Berpikir kalau pria itu benar-benar mencintainya dengan tulus. Berkali-kali Syera mengutuk dirinya yang kembali terjebak dalam kebodohan yang namanya cinta itu. Seharusnya dia tidak mempercayai ucapan-ucapan manis Satria saat itu, yang membuatnya terlena dan hilang kewarasannya. Dia

