“Mas Druu,...” panggilan Edna dari ruang makan terdengar begitu keras. Dru yang baru saja meletakan bokongnya di kursi kerja, mendadak berdiri dan berjalan keluar dari ruangan kerjanya. “Kenapa Ed?” tanya Dru sedikit malas. Sudah seminggu ini ia mulai bekerja diperusahaan peninggalan sang ayah dan mulai kembali membenahi semuanya. Tak hanya itu, bidang pekerjaan yang dikelola sang ayah juga cukup berbeda dengan apa yang ia biasa tangani sehingga Dru masih kewalahan dan mencoba memahami dan mempelajari semuanya. Semua itu membuat tubuh dan pikirannya terasa begitu lelah saat sampai dirumah. Berbeda dengan Edna, selama seminggu ini ia tampak seperti orang kelebihan energi yang selalu melakukan ini dan itu tiada henti. Seperti malam ini, setelah makan malam Edna segera mengeluarkan

