Sore itu, Jovanka meninggalkan gedung Heamin Grup dengan penuh semangat. Ia memiliki pekerjaan dari Luka dan ia tak ingin mengecewakan pria itu. Ia masih ingin berteman dengan Luka, tentu saja. Ia tak akan mundur hanya karena sikap dingin Luka seharian ini. "Ah, aku harus mencari taksi," monolog Jovanka ketika ia keluar dari pintu gerbang. Jovanka lupa jika ia tidak lagi memiliki mobil untuknya bepergian. Ia menumpang Rensi pagi tadi dan kini, ia harus mengunjungi galeri. Dengan langkah malas, Jovanka pun berjalan menjauhi gedung Heamin Grup. Ia ingin naik taksi agar lebih cepat sampai, toh, ia juga akan memakai kartu milik Luka untuk membayar. Jovanka baru berjalan beberapa meter dari gerbang ketika ia mendengar klakson di belakangnya. Ia menoleh dan melihat sebuah mobil putih berhenti