BAB 1 LEONARD ALVERO

1347 Words
PROLOG Leonard alvero adalah pria yang bajingan ia selalu melewati malamnya dengan tidur dengan wanita yang berbeda beda setiap harinya. Tapi tak ada satupun wanita yang bisa menyentuh hati seorang Leonard selain, satu wanita yang berada di masa lalunya Audrey Hepbrun wanita yang menjadi wanita taruhannya saat masih remaja. bahkan sialnya, dialah orang pertama yang meniduri Audrey. Akan tapi karena kesalahan itu, Audrey meninggalkan. Leonard berusaha mencari Audrey selama 6 tahun ini akhirnya ia di pertemukan dengan Audrey setelah 6 tahun itu. Audreynya berbeda Audrey yang sekarang, Audrey datang untuk membalaskan dendamnya. Audrey mengunakan tubuhnya sebagai kesempatan untuk membawa Leonard masuk kedalam hidupnya akankah pembalasan itu akan tetap berjalan bagaimana jika mereka kembali saling mencintai.? ****** ''Ahhhh....Leonard.'' Wanita mendesah saat Leonard menyetubuhinya dengan sangat kasar. Leonard menarik kedua tangan wanita itu, dan meletakkannya di tepat atas kepalanya. Leonard paling benci jika ada wanita yang menyentuh tubuhnya. Leonard mengisap salah satu gundukan kembar yang kini terlihat sedang menantangnya. wanita itu hanya dapat mengigit bibirnya karena, tak tahan dengan apa yang Leonard lakukan. Setelah bermain cukup lama. Akhirnya, sampai pada pelepasannya dan menarik miliknya dan melepaskan di atas permukaan perut wanita itu. Leonard bukanya bodoh! meskipun dirinya meminta wanita itu untuk meminum pil mencegah kehamilan, Leonard tetap tak akan mudah percaya. Dia tak akan sudi anaknya di kandung seorang pelacur murahan. Leonard bangun dari ranjang dan langsung memakai kembali semua pakaiannya. Tangannya membuka dompet dan menarik sejumlah uang dan meletakan diatas meja nakas. Sedangkan, pelacur yang ia sewa masih tertidur di dengan rupa yang tak beraturan. Itulah kehidupan seorang Leonard Alvero' pria dingin yang sering di bicarakan para pebisnis dengan wajah yang tampan tak heran dia sering di juluki ladykiller. Dengan mata kecoklatan rambut hitam pekat tubuh yang profesional selalu membuat wanita berlutut untuk dia tiduri. Tetapi Leonard tak brengsek itu dia tak akan mengunakan ketampanannya hanya demi mendapatkan semua kepuasaan. Para pelacur Leonard bisa dikatakan dari kalangan kelas atas. Seperti, model dan juga artis akan tapi Leonard selalu rapi dalam melakukan semua hal. Sehingga, tak ada sedikitpun skandal yang tercium oleh media Leonard hanya tak ingin membuat ibu dan ayahnya terkena serangan jantung. Seperti yang kalian ketahui Leonard anak kembar dari seorang mantan mafia yang di takuti Alaric Alvero. Sedari kecil Leonard di didik dengan sangat keras. Tapi, kasih sayang selalu dia terima oleh wanita yang di cintai ayahnya yaitu ibunya Anastasya. Leonard juga punya kembaran yang cukup cantik yaitu Mikhaila Alvero. wanita yang cantik akan tetapi berhati keras. sedari kecil tak pernah suka jika hidupnya di atur oleh orang lain bahkan, pernah sekali Leonard melihat Mikaila hampir membunuh seorang pria yang tak Leonard ketahui sebabnya. Leonard hanya melihat wajah pria itu sudah babak belur Mikaila masih tersenyum bak seorang malaikat, Leonard yang menyaksikan langsung sungguh membuatnya merinding. Melihat kelakuan Mikaila yang seperti seorang psikopat tanpa ia sadari. Tapi Leonard tau bahwa Mikaila akan bersikap baik Jika, orang itu juga melakukan hal yang sama terhadapnya. Leonard berbeda jauh dari sifat Ziever kakaknya yang terlihat tenang dalam mengahadapi situasi apapun. Leonard bahkan tak akan membiarkan orang itu mendekatinya lebih dari jarak lima meter jika orang itu bermasalah dengannya. **** ''Kau sudah menemukanya?Leonard bertanya pada salah satu mata mata yang dia sewa. ''Belum tuan...sampai saat ini nona belum dapat dilacak keberadaanya, apa lagi foto yang tuan berikan sudah cukup lama.'' Mata mata hampir merasa menyerah mencari anak wanita yang ada di dalam foto yang Leonard berikan. ''Baiklah kau bisa pergi aku muak dengan informasi yang kau berikan jangan pernah muncul dihadapkan jika kau tak mendapatkan informasi tentangnya.'' Ruangan kerja Leonard yang temaram Leonard menatap foto wanita polos yang diambil olehnya 6 tahun lalu wanita yang selalu menjadi pusat perhatiannya. Audrey Hepburn wanita yang menarik perhatian seorang Leonard, entahlah sebelumnya tak ada wanita yang menarik dimata Leonard sama masih duduk bangku sekolah Audrey wanita yang pintar selalu dimanfaatkan oleh orang lain dan Leonard tak suka akan itu. Tetapi, setelah dia dekat dengan Audrey Leonard juga menyadari bahwa dia terselimuti akan nafsunya karena kesalahan yang dilakukan dia membuat Audrey pergi meninggalkan bahkan saat Leonard belum sempat mengatakan bahwa dia telah mencintai Audrey. ''Aku akan menemukanmu Audrey.'' Batin Leonard bersumpah akan menebus kesalahannya dengan membawa kembali Audrey. Disisi lain seorang wanita dengan setelan jaket kulit dan topi hitam yang menyembunyikan rambut panjang keemasan yang dia simpul ''Tim 1 apa kalian sudah siap?" wanita itu memberi instruksi lewat alat komunikasi yang terpasang di telinga sebelah kanannya. ''tim 2 tolong pantau lift aku akan masuk dari arah belakang."Audrey memasang kacamata hitamnya. Dia melihat ke kiri dan ke kanan dan dia menemukan 2 orang penjaga di sebelah ke kanan. "Shit! haruskah aku mengeluarkan tenagaku." Audrey meregangkan kedua tangannya, sebelum mengambil langkah yang mungkin akan terasa sulit. Dengan perlahan lahan Audrey mendekati salah satu penjaga dan memukulnya tepat di bagian lehernya membuat penjaga itu pingsan. "Siapa kau!!" pria satu lagi menghampiri Audrey dan ingin memukulnya tapi segera Audrey menghindar dan menendang pria itu tepat di tulang keringnya. Membuat pria itu berlutut dengan sekali pukulan tepat di wajahnya pria itu pingsan di hadapan Audrey. "Audrey cepat masuk ke lift di depanmu, banyak penjaga yang akan datang dari sebelah kiri." Mendengar instruksi dari tim 2 Audrey langsung berlari ke angka jam dua belas tepat di depannya ada lift, Audrey menoleh dan melihat sejumlah penjaga yang mengejarnya. Lift terbuka dan Audrey langsung masuk kedalam lift yang hampir tertutup sebelum itu andrey sempat sempatnya melambaikan tangannya ke para penjaga yang terlihat kesal. CCTV telah dimatikan oleh tim 2. Audrey berjalan melewati resepsionis, yang juga salah tim 1 menyerahkan paper bag untuk Audrey pakai. Audrey langsung menuju toilet menanggalkan jaket kulitnya dan melepaskan celana Jogger yang di pakai dengan segera Audrey mengganti semua pakaiannya dan menyulap penampilannya, nyaris tak lagi bisa di kenali, ia terlihat cantik dalam balutan dress berwarna maroon. Dan tak lupa dia memakai lipstick berwarna serupa dan melepaskan simpul rambutnya, membiarkan rambutnya terurai jatuh dan memakai high heels berwarna hitam. Setelah itu Audrey menyerahkan paper bagnya kepada salah satu clean service yang juga timnya. "Si H sudah masuk." Tim 1 menyamar menjadi penjaga melewati Audrey dengan pura pura menelpon. Dengan gaya anggun dan elegan Audrey membuka pintu mangsanya kali ini berusia 50 tahun. "Ahh menjijikan sekali." Audrey berkata dalam hati saat pria tua itu menatapnya dengan mesum. "Kau sudah lama menunggu Mr.Gerland?" Audrey duduk di hadapan pria itu dan meletakan tas di atas pangkuannya, tas itu telah di lengkapi sebuah alat penyadap suara. "Tidak baby aku tau jalanan pasti macet." Tangan Gerland menyentuh tangan Audrey. Audrey buru buru menarik tangannya dan menuangkan wine di gelas Gerland dan dirinya. Tapi saat menuangkan di gelas andrey, sengaja menumpahkan hingga mengenai kemeja gerland. "Aku minta maaf Mr.Gerland." Audrey mengambil sapu tangan dan mengelap jas mahal gerland. "Ah tidak apa apa baby, aku permisi ke toilet sebentar jangan merasa bersalah." Gerland mencium puncak tangan Audrey membuat Audrey jijik. Setelah kepergian gerland Audrey langsung melancarkan aksi mengambil handphone Gerland yang dengan bodohnya dia tinggalkan begitu saja, Tangannya membuka tasnya dan langsung saja mencolokkan flashdisk mengcopy semua datanya Gerland. setelah semua data selesai, Audrey kembali meletakan kembali handphone Gerland di tempat semula. "Maaf sedikit lama aku mengganti jasku." Gerland tersenyum tanpa merasa curiga terhadap Audrey. "ah tidak apa-apa aku merasa bersalah padamu." Audrey memasang ekspresi wajah tidak nyaman. padahal di dalam hatinya sangat bahagia karena sebentar lagi tugasnya selesai. handphone Audrey berbunyi membuat gerland yang baru saja memotong steaknya terjeda. "halo apa kau tak tau aku sedang sekarang!! apa terjadi masalah." Audrey masih berakting di depan gerland. "Kenapa bisa?apakah ini penting sekali, ah baiklah." Audrey mematikan teleponnya. "Maaf Mr. Gerland aku lancang, tapi terjadi masalah pada perusahaanku, bisakah makan malam kita di undur."Audrey menunduk. "Tidak apa apa Monica, aku memaklumi jika butuh bantuan aku akan siapkan kapanpun." Gerland membelai tangan Audrey di atas meja. Audrey berdiri dan berjalan meninggalkan gerland dengan senyum seringainya. Semudah itu mematikan Mr. Gerland Audrey menyerahkan flashdisk dengan tim 1 dia langsung berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan hotel. didalam mobil Audrey langsung membersihkan tangannya menghapus make up yang mengganggunya sedari tadi. Dan tak lupa, dia melepaskan kartu di handphone agar pria tua bangka itu tak lagi dapat menghubunginya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD