Mo Bersaudara

1291 Words
Sebuah keributan tengah terjadi di sebuah Fu keluarga Mo. Bahkan saat matahari belum meninggi dan membentuk bayangan manusia yang tengah berdiri di bawahnya, tuan Mo sudah berteriak dengan wajahnya yang suram, “Qing Shan!! Bawa anak nakal itu untuk menemui ku.” Pelayan pribadi Mo Qing Shan berlari keluar saat tuan rumah membentaknya. Suasana di aula rumah semakin menegang saat wajah tuan Mo semakin gelap. Nyonya Mo di lain sisi juga sudah berdiri di samping suaminya dengan wajah khawatir, “Suamiku, Shan ‘er mungkin masih tidur di kamarnya. Biarkan dia beristirahat sebentar lagi, dia bahkan sudah sangat kelelahan setelah menyekop semua salju yang ada di halaman belakang.” Mendengar ucapan istrinya yang berusaha membela putranya itu, tuan Mo bahkan lebih geram, “sayang, kau selalu memanjakannya, bukankah itu karena kesalahannya sendiri? Dia bisa saja lulus ujian kekaisaran, tapi dia malah lari saat ujian akan segera dimulai. Dan di tahun depan usianya sudah mencapai batas. Jika ia masih tidak ikut tahun depan, maka aku akan benar-benar menjadikannya biksu.” “Suamiku tenanglah.” Nyonya Mo tidak bisa berkata-kata lagi. “Ayah, ShanShan sedang demam dan tidak bisa bangun. Putri ini sudah memeriksanya tadi, jadi ayah tolong menunda untuk menghukum adik.” Suara lembut tiba-tiba menyapa aula rumah yang masih suram karena kemarahan tuan Mo. “Yue ‘er, kau tidak perlu membela adikmu yang nakal itu. Kau selalu melindunginya.” Nada bicara tuan Mo kini benar-benar berubah, tidak marah lagi. Dan sebagai gantinya nada suara yang keluar dari mulutnya begitu lembut dan renyah ketika ia berbicara pada putrinya itu. Nyonya Mo sedikit lega ketika melihat Mo Qi Yue tiba-tiba datang dan berbicara untuk Mo Qing Shan. Keduanya bertukar pandang dan Mo Qi Yue mengangguk pelan pada nyonya Mo seraya memberi isyarat pada ibunya itu untuk tidak khawatir. “Kalau begitu biarkan aku melihatnya.” Tanpa disangka tuan Mo ingin membuktikan kebenaran ucapan Mo Qi Yue. Kakinya sudah berjalan keluar aula, wajah nyonya Mo semakin menegang, tapi Qi Yue masih berusaha tenang. Ketika langkah besar tuan Mo itu baru akan melewati ambang pintu aula, pelayan pribadinya tiba-tiba menghalangi jalannya dan berkata. "Tuan, Yang Mulia Kaisar menyuruh anda untuk segera ke Istana.” Mendapatkan pertolongan langit di saat yang paling menegangkan adalah sesuatu yang paling membahagiakan. Wajah nyonya Mo yang sedari tadi menegang kini tampak lebih rileks. Tuan Mo sebaliknya, ia sedikit kecewa ketika ia berkata, “Baiklah kalau begitu.” Tuan Mo kemudian berbalik pada istri dan putrinya, ia kemudian berkata. “Begitu aku pulang nanti, Qing Shan harus menemuiku.” “Ayah tenang saja, putri ini akan menyampaikannya pada adik.” Mo Qi Yue tersenyum saat ia berkata. “Ayah, pulanglah lebih cepat untuk makan malam bersama kami. Aku akan memasakkan bakso kepiting pedas untuk ayah.” Mendengar kata ‘bakso kepiting pedas’ keluar dari mulut putri kesayangannya itu, tuan Mo begitu bahagia dan bersemangat ketika ia berkata. “Baiklah. Ayah akan menantikan hal itu.” Ketika bayangan tuan Mo sudah tidak terlihat lagi, nyonya Mo akhirnya bisa menghela napas lega. Mo Qi Yue menatapnya. “Ibu, ibu sebaiknya istirahat. Aku yang akan mencari ShanShan, aku harus segera membawanya pulang sebelum ayah kembali. Aku juga akan membeli kepiting untuk ayah.” “Kau memang anak yang baik putriku. Bawa Tong Nian bersamamu.” Nyonya Mo membelai rambut hitam panjang putrinya itu dengan penuh kasih sayang. “Aku mengerti ibu. Kalau begitu aku pergi dulu.” Mo Qi Yue berlalu dan meninggalkan ibunya yang masih menatapnya. Mo Qi Yue dan pelayan kecilnya, Tong Nian, segera meninggalkan Fu untuk mencari Mo Qing Shan. Mo Qi Yue tidak perlu pusing-pusing memikirkan dimana keberadaan adiknya itu, langkah kakinya dengan mantap menuju ke sebuah bangunan yang penuh dengan keindahan. Dan secara mengejutkan, nona besar keluarga Mo itu masuk ke sebuah rumah hiburan ternama yang ada di ibukota Luoyang. Melihat majikannya akan benar-benar masuk ke tempat seperti itu, Tong Nian menarik lengan Qi Yue dan berbicara. “Nona, saya rasa ini bukanlah hal yang baik untuk masuk ke tempat ini. Nona adalah wanita dari keluarga terpandang dan….” “NianNian, kau tidak perlu khawatir. Aku bisa mengatasinya, kau pergilah ke pintu belakang, jangan sampai Qing Shan lari.” Mo Qi Yue tersenyum ketika ia kemudian mendorong pelayan kecilnya itu menuju ke belakang bangunan. Dengan langkah ragu-ragu, Mo Qi Yue akhirnya masuk ke tempat hiburan itu. Itu adalah pertama kalinya ia masuk ke dalam rumah hiburan, selama ini ia hanya mengetahui jika adiknya itu selalu bermain di tempat seperti itu. Di dalam tempat hiburan itu ada banyak wanita-wanita malang yang sedang melakukan bisnis. Pakaian mereka sama sekali tidak menunjukkan rasa sopan sedikitpun, dandanan yang berlebihan dan kain tipis yang membalut tubuh indah itu sungguh membuat mata suci Mo Qi Yue tercemar. “Aiya, nona terhormat, apa yang kau lakukan di tempat seperti ini? Apa kau akan menjadi wanita seperti kami? Hihihi.” Salah seorang wanita dari rumah hiburan itu bertanya dengan wajah mencela. “Maafkan aku, tapi aku mencari Mo Qing Shan.” Qi Yue masih sangat sopan ketika ia bertanya, “Apa nona tahu dimana dia?” Wanita itu terkikik sebelum ia berkata, "ah, apa hubunganmu dengan tuan muda Mo? Oh aku tau! Kau adalah kekasihnya yah?” Suara wanita itu sangat keras sehingga semua tamu dan para wanita penghibur lainnya mendengarnya. Ketika hal itu terjadi, satu persatu wanita penghibur datang dan berdiri mengelilingi Mo Qi Yue. Dari lantai atas bisa terlihat jika Mo Qi Yue tampak seperti tikus yang kini tengah di kepung oleh kelompok kucing lapar. Para wanita penghibur itu terkekeh saat di waktu yang bersamaan mencibir Mo Qi Yue dengan berbagai macam kata-kata tidak sopan. Mo Qi Yue masih berusaha tenang saat ia berjalan untuk keluar dari lingkaran wanita penghibur itu, tapi para wanita yang menjual keindahannya itu sepertinya tidak mau melepaskan mainan mereka. “Adik kecil kau mau kemana? Jangan harap kau bisa menemukan tuan muda Mo.” Salah seorang wanita berkata. “Tolong, biarkan aku lewat.” Mo Qi Yue berkata dengan nada sedikit lebih tegas. Dari lantai dua rumah hiburan, seorang laki-laki tengah berjalan ke arah kayu pembatas. Wajah laki-laki itu sangatlah tampan, alisnya hitam, bibirnya tipis, dan rambut panjangnya yang hitam di ikat seperti ekor kuda menggunakan cincin emas dengan ornamen pheonix di atasnya. Ada tanda cinnabar di bawah mata kanannya, tanda itu membuat laki-laki itu semakin mempesona. Walau ekspresi laki-laki itu tampak kurang bersahabat dan angkuh, tapi wajahnya masih terlihat sangat tampan. Menonton pemandangan itu dari lantai dua, ekpresi pria muda itu semakin suram. Mo Qi Yue, “Aku mohon biarkan aku mencari…” “Ya ampun, jiejie ini benar-benar percaya diri. Kau cantik sekali, bedak apa yang gunakan?” Salah satu dari wanita penghibur itu kini mulai bersikap kurang ajar pada Mo Qi Yue. Ketika tangan ramping wanita itu akan menyentuh wajah cantik Mo Qi Yue, suara seorang laki-laki tiba-tiba terdengar dari lantai dua. “Jauhkan tangan kotormu itu dari wajahnya!” Mo Qi Yue mendongak untuk kemudian melihat wajah yang sedang ia cari, itu adalah Mo Qing Shan. Mo Qing Shan yang sudah sedari tadi menonton dari lantai atas itu tidak bisa lagi tinggal diam saat tangan salah satu wanita penghibur akan menyentuh kulit wajah Mo Qi Yue. Mo Qing Shan awalnya ingin membiarkan dan melihat bagaimana Mo Qi Yue akan menghadapi kumpulan wanita buas itu, tapi melihat jika wanita cantik itu adalah wanita lemah lembut, harapan itu hilang seketika. Mo Qing Shan melompat dari lantai dua, tubuhnya terlihat sangat ringan seperti bulu saat ia mendarat dengan sempurna di lantai bawah. Tangan wanita penghibur itu masih membeku di depan wajah Mo Qi Yue yang cantik dan Mo Qing Shan yang geram segera menepis tangan itu. Wajah Mo Qing Shan sangat suram ketika ia berkata dengan nada dingin. “Bukankah aku mengatakan padamu untuk menjauhkan tanganmu dari wajahnya?!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD