Selama menjalani kehamilannya, Kaia benar-benar merasakan semua momen menjadi seorang wanita seutuhnya. Mulai dari mual, muntah, hingga ngidam, semuanya terasa seperti pengalaman yang penuh makna. Meski terkadang menyulitkan, hal-hal itu menjadi euforia yang selalu dinantikan. Namun, kebahagiaan keluarga Bramastia tak pernah lepas dari cerita-cerita lucu yang tercipta. Seperti pagi ini, Bara sudah mondar-mandir ke kamar mandi entah untuk keberapa kalinya, hanya karena Kaia yang sedang sensitif dengan aroma parfum dan sabun suaminya. "Mas, mandi lagi," titah Kaia dengan nada memerintah, sambil mengerutkan hidungnya seperti mencium sesuatu yang tidak enak. Bara mendesah panjang, memandangi istrinya dengan wajah tak percaya. "Astaghfirullah, Sayang. Aku udah mandi tiga kali pagi ini. Kalau

