Chapter: 31

1109 Words

Seraphina terbangun dari tidurnya yang singkat, sebuah sensasi aneh mencengkeram hatinya. Ia tidak tahu apa itu, tapi rasanya seperti alarm yang berdering di dalam dirinya. Ia menoleh, melihat Damien masih tertidur pulas di sofa lain, api di perapian sudah menjadi bara. Ia bangkit, melangkah pelan ke jendela kabin. Salju tipis masih menyelimuti tanah. Semua tampak damai, tapi ada yang salah. Di kejauhan, di balik hutan, ia melihat kilatan cahaya. Sekali. Lalu dua kali. Itu bukan pantulan cahaya bulan. Itu cahaya lampu mobil. Jantungnya langsung berdebar kencang, rasa takut yang membekukan darahnya kembali. Ia melihat mobil itu bergerak perlahan di jalan setapak yang seharusnya tidak ada yang tahu. Sebuah mobil asing. Bukan mobil anak buah Damien, karena mereka menggunakan mobil yang lebi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD