Bab 26.

1372 Words

Pov Bima "Kenapa sampai sakit begini, hmm?" tanyaku pada Salwa yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Wajah istri keduaku ini nampak pucat, pun dengan tubuhnya yang makin kurus. Ia memalingkan wajah dan mengusap air mata yang mengalir di kedua pipinya. Aku paham, Salwa pasti teramat kecewa karena aku sudah terlalu sering mengabaikannya. Bukan hanya itu, aku pun terang-terangan meminta izin padanya untuk menemani Namisya yang masih berkabung atas meninggalnya Papa Wira, dan akhirnya keblablasan dengan tidak menemuinya sama sekali. Aku sadar, apa yang aku lakukan sangatlah tidak adil bagi Salwa. Aku sudah terlalu sering mengabaikan dan menyakiti perasaannya dengan menunjukkan betapa aku sangat mencintai Namisya. Seharusnya aku bisa menahan diri dan menjaga perasaannya agar tidak t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD