bc

Stupid Secretary and CEO

book_age4+
7.5K
FOLLOW
117.8K
READ
possessive
arrogant
CEO
boss
comedy
sweet
bxg
humorous
office/work place
first love
like
intro-logo
Blurb

Siapa yang tidak kenal CEO dengan wajah dingin dan cuek membuatnya bisa menjadi pria tertampan dan tersukses nomor dua sedunia?

Rahang tegas yang memicu otak para wanita dengan sekali pandang untuk melirik dan berlomba-lomba ingin mendapatkan hati si tampan dengan segala cara. Berbagai majalah dan paparazzi menjadikan dirinya sebagai sumber keuangan dengan beberapa berita yang tidak bermutu agar popularitas mereka bisa meningkat.

Xavier Caverswall Smith.

Yeah, He is!

Tapi itu semua tidak akan pernah dirasakan oleh Kelly Miller. Sang sekretaris yang amat membenci atasannya dan tidak berlaku bahwa ketampanan Xavier membuatnya bertekuk lutut.

Keras kepala dan tidak suka mendengarkan ocehan tidak jelas yang didengarnya melalui bibir seksi Xavier, membuat gejolak si pemilik bibir ingin menyingkirkan Kelly dari perusahaannya bahkan tidak pernah muncul di hidupnya!

--------------------

"Lakukan apa yang kuperintahkan, Kelly!"

"Tidak! Siapa kau yang berani mengaturku?"

"Ck, kau tanya aku siapa?" perlahan Xavier mendekatkan bibirnya ke telinga Kelly. "CEO. Jangan lupakan itu!"

Secara mendadak Kelly mendorong pria itu dan kemudian berucap, "You are a STUPID CEO!!"

"And you are a STUPID SECRETARY."

chap-preview
Free preview
Chapter - 1. Stupid Boy and Stupid Girl
"Smith! Kembalikan bukunya! Kau selalu mengangguku, Sialan!" maki seorang gadis dengan menyebut marga si lelaki dan merasa kesal akibat ulah si lelaki yang tak henti-henti mengganggunya. Yang dimaki hanya bersikap biasa saja dan tersenyum meremehkan. "Ck, hanya segitu saja kemampuanmu? Dasar lemah!" ejek Xavier saat gadis di hadapannya, Kelly berjinjit-jinjit untuk meraih buku yang ada di tangannya. "Brengsek! Kembalikan! Kau selalu berbuat ulah denganku, Smith! Jangan sampai aku mengadukanmu ke guru BK!" Dengan nafas memburu, Kelly menatap Xavier dengan tatapan garang dan berusaha meraih buku yang ada di tangan Xavier. Lelaki ini begitu tinggi hingga sulit sekali untuk meraihnya. "Laporkan saja. Aku bisa melaporkanmu juga karena menggangguku dan kau akan dikeluarkan dari sekolah!" ucap Xavier dengan santai. Ia meletakkan buku yang diincar Kelly ke rak buku paling atas dan kemudian melipat kedua tangannya di depan dada. "Kau yang menggangguku, Smith! Dasar brengsek!" setelah mengucapkan berbagai kata kasar yang ditujukan untuk Xavier, Kelly berusaha untuk mengambil buku yang menjadi sasarannya agar bisa menuntaskan skripsinya. "Ambil Xavier! Kau tahu kalau aku pendek tapi dengan sengaja kau meletakkannya tinggi-tinggi!" Xavier hanya diam dan tersenyum miring. Ia berjalan dengan langkah gontai keluar dari perpustakaan sembari bersiul. Hatinya begitu bahagia karena melihat gadis judes itu menderita. "Fuck for you, Smith!" umpat Kelly yang masih terdengar di telinga Xavier yang malah menghiraukannya. Xavier melangkahkan kakinya menuju tempat di mana teman-temannya berkumpul. Jam istirahat masih begitu lama untuk masuk ke kelas. Ia masih saja bersiul hingga teman-temannya sudah melihat ke arah dirinya dengan alis terangkat. "Kau pasti sudah mengerjainya, Xavier." tebak salah satu teman dengan gadis cantik di sebelahnya. Gadis most wanted nomor tiga yang paling terkenal di kampus mereka tengah bersama seorang pewaris hotel, Sergio Warren. Xavier mengangkat bahunya dan bertindak acuh tak acuh. Ia mengambil sekaleng bir yang sudah disediakan mereka dan membuka penutupnya lalu menenguknya. "Jangan mengerjainya terus, nanti kau bisa jatuh cinta padanya. " Ucap salah satu temannya yang bernama Alvin dengan seringai tajam. Xavier yang mendengarnya, terbatuk-batuk dan mendengus kesal. "Jatuh cinta pada bocah culun itu? Mimpi apa aku semalam!" setelah batuknya sudah reda, Xavier meneguk lagi bir itu hingga tandas. "Hahahaha, kau tidak tahu bahwa Alvin menyukai gadis itu makanya dia berkata seperti itu. Lihatlah tangan Alvin sudah terkepal saat gadisnya keluar bersama Minho yang berlagak pahlawan!" ucap salah satu dari mereka. Xavier ikut melihat ke arah tangan Alvin yang terkepal lalu wajahnya berubah bingung. Alvin menyukai gadis bodoh itu? What? Apakah ia tak salah dengar? "Kau menyukai Kelly si pemarah dan judes itu? Kerasukan apa kau, Alvin?" Xavier sungguh tidak percaya dengan kenyataan bahwa temannya yang termasuk most wanted di kampus mereka bisa menyukai gadis yang bahkan bukan apa-apa nya dibandingkan dengan mereka semua. Gadis itu hanyalah mahasiswi yang mendapat beasiswa dari kampus mereka karena kecerdasannya. Wajahnya juga tidak terlalu lumayan dan kacamata yang bertengger di hidungnya membuatnya tampak sangat buruk. Kenapa Alvin bisa menyukainya? "Jangan meledeknya, Xavier! Dia itu cantik asal kau tahu! Aku tidak suka dia berdekatan dengan Minho yang bahkan tidak ada apa-apa nya dibandingkan denganku. Tapi kenapa dia suka sekali bergaul dengan Minho!" gerutu Alvin dan berdiri dari duduknya. "Kau mau kemana?" tanya Sergio bingung karena sibuk dengan gadis di sebelahnya yang bergelanyut manja di dadanya. "Menemui gadisnya," ucap Axel Fischer, yang sebelumnya berbicara bahwa Alvin menyukai Kelly. Ia lelaki keturunan Jerman yang termasuk ke dalam most wanted di kampus. Lima orang pria yang tengah berkumpul pada saat ini beserta seorang gadis, mereka semua adalah most wanted dan tentu nomor satu adalah Xavier Caverswall Smith. Hampir seluruh mahasiswi tergila-gila padanya. Sedangkan satu dari mereka, Brandon Justin Martell hanya dia yang paling pendiam dan tidak banyak bicara. Walaupun wajahnya tidak kalah tampan, tapi tetap saja ia tidak mau banyak bicara. Kata orang jika mulut tidak banyak bicara, maka otak yang banyak bicara dan bekerja. Dan itu termasuk ke dalam karakteristik seorang Brandon. "Ohh.." Sergio membentuk bibirnya menjadi huruf 'O' dan kembali sibuk dengan aktivitasnya bersama sang kekasih. "Kau sudah tahu?" Tanya Xavier kepada Sergio. Sergio menoleh dan mengangguk. "Kenapa kalian tahu tapi aku tidak?" Xavier menyipitkan matanya. "Itu karena kau terlalu sibuk dengan gadis itu, Xavier! Seharusnya kau jaga jarak karena temanmu Alvin menyukai dia. Jangan menganggunya lagi!" ucap Axel dengan tersenyum simpul. "Benarkan ucapanku, Martell?" yang disebut namanya hanya mengangkat bahu dan meminum birnya. "Seharusnya kau mengiyakan perkataanku, bung!" Axel berdelik kesal. "Aku tidak perduli. Lagipun aku hanya mengganggu saja. Kau pikir aku tertarik pada gadis pemarah itu? Double no!" Xavier meneguk sekaleng bir yang telah ia buka sebelumnya. Terlihat dari jauh, Alvin yang mencoba mendekati Kelly dengan membawakan buku yang telah gadis itu bawa dari perpustakaan. Matanya menyipit saat melihat kepalan tangan Alvin dan matanya mengarah ke Kelly yang tersenyum ke arah Minho. Jelas sekali bahwa gadis itu menolak dan membuat Alvin kesal. Ia terkikik geli dan menikmati pemandangan yang menurutnya menenangkan mata hingga saat ia lihat Alvin mendorong dada Minho untuk menjauh dari Kelly. Ia hanya bisa melihat dari jauh dan tidak berniat untuk membantu. Dan untuk kedua kalinya, jelas sekali bahwa Alvin ditolak mentah-mentah oleh Kelly saat gadis itu lebih memilih bersama Minho dibandingkan dengan Alvin. Ia tersenyum kecil dan meneguk bir nya lagi. Beberapa menit kemudian, Alvin datang dengan rahang yang mengeras dan duduk di sampingnya. "Sialan! Minho benar-benar mencari masalah denganku!" tangan yang dikepal itu tidak luput semenjak Kelly pergi dengan Minho yang jelas-jelas merusak suasana hati temannya. Otaknya sudah ada rencana untuk memberi gadis itu pelajaran agar lebih peka terhadap perasaan seseorang. "Gagal lagi?" Tanya Axel mengejek. "Tolong ubah nada suaramu! Apa aku tidak tahu bahwa kau mengejekku sekarang?!" dengan kesal Alvin melemparkan tatapan tajamnya kepada Axel. "Hahahaha, jangan marah begitu, Bro! Aku hanya bercanda," seketika Axel tertawa lebar karena merasa lucu temannya ini sedang cemburu. Xavier yang sedari tadi mendengar, merasa bahwa percakapan ini tidak nyaman dan kemudian berdiri menuju kelasnya. "Aku duluan," Ia pergi dan belum saja lima menit ia melangkah, gadis yang selalu mengincarnya tiba-tiba bergelanyut manja di lengannya. "Apa kau ada waktu malam ini? Aku ingin mengajakmu hang out," Xavier mendengus kesal. "Aku sibuk dan jangan ganggu aku!" dengan sekali sentakan, gadis itu sudah menjauh beberapa centi dari tempat ia berdiri. Tanpa menghiraukan ucapan gadis itu, ia tetap berjalan menuju kelas dan melihat Kelly bersama Minho yang tengah belajar bersama. "Nah, kau tinggal masukkan rumusnya saja. Ini mudah jika kau pahami," ucap Minho dengan pena yang berada di lipatan telinganya. Kelly mengangguk paham dan kemudian mengerjakan tugas yang diberikan oleh Mr. Henry. Guru matematika yang tidak ia sukai. "Ekhem! Istirahat sudah mau selesai. Kau kembali ke kelasmu, Minho!" perintah Xavier dengan mata mengajak yang membuat Minho menekuk lehernya dan mengangguk. "Ei, kau dibohongi si bodoh itu saja, Minho! Jangan kau dengar dia. Istirahat masih ada satu jam lagi. Kau tunggulah di sini" ucap Kelly yang menatap tajam ke arah Xavier. "Keluar, Minho!" "Jangan!" "Keluar!" "Jangan, Minho!" Minho yang mendengar perseteruan itu langsung melangkahkan kaki kembali ke kelasnya. Ia bingung harus menuruti siapa dan akhirnya ia lebih memiliki perkataan Xavier yang terlihat menyeramkan. Ia tidak ingin berurusan dengan makhluk seperti Xavier. Jika ia berurusan dengan Xavier hidupnya tidak akan tenang nanti. "Ah, Smith sialan!" ucap Kelly asal dan tentunya kesal. Ia mengerjakan tugas matematikanya lagi tanpa memperdulikan Xavier yang berada di kelas. "Apa kau bilang?" Xavier menggebrak meja dan Kelly hanya melihatnya sekilas lalu tidak memperdulikannya lagi. "Lebih baik kau pergi. Aku sedang mengerjakan tugas!" ucap Kelly ketus. Xavier yang emosi melihat Kelly pun pergi daripada ia harus berurusan dengan gadis bodoh yang tidak tahu diri ini. "Rasakan kau! Kesal kan kau akhirnya!" Kelly tersenyum miring dan tertawa kecil saat Xavier sudah meninggalkan dirinya sendiri di kelas. Ia kembali memusatkan pikirannya untuk mengerjakan pelajaran sialan yang paling ia benci dan hindari. Terutama gurunya. Mr. Henry Jones. . . . TO BE CONTINUE

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Boss And His Past (Indonesia)

read
236.6K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
307.8K
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

I LOVE YOU HOT DADDY

read
1.1M
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
462.1K
bc

Married By Accident

read
224.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook