Langit memastikan bahwa wanita yang tidur di sofa itu benar sang istri, setelah memastikan, dia dengan sigap mengangkat tubuh mungil itu ke atas tempat tidur dan merebahkannya pelan, hingga membuat Anyelir membuka matanya setelah menyadari ada yang mengangkat tubuhnya. Mata keduanya beradu lalu Anyelir membuang wajahnya kesamping membuat Langit mengerutkan dahi, penasaran dengan apa yang di lakukan sang istri. Dan refleks air matanya tak terbendung, dua bulir bening mengalir dan terus mengalir hingga membentuk anakan sungai tanpa muara. “Sayang...kamu kenapa kok nangis?” ucap Langit lalu dia mengusap air mata yang mengalir membanjiri wajah cantik yang kini telah sembab milik sang istri “Ehh tunggu, Sayang...” ucap Langit lalu dia bangkit berdiri dan berjalan menuju dimana stop kontak lam

