Ferrin meminggirkan mobil di dekat taman kota yang rindang. Daun-daun berjatuhan tertiup angin sore, dan aroma tanah basah setelah hujan tipis tadi siang masih terasa. Ia mematikan mesin mobil lalu menghela napas panjang.
“Dok, kenapa kita berhenti di sini?” tanya Grisel heran, menatap sekeliling taman yang sepi.
Ferrin tersenyum kecil. “Aku cuma ingin duduk sebentar. Menghirup udara segar… dan melihat burung-burung kecil itu,” ujarnya sambil menunjuk ke arah sebuah pohon besar di tepi danau kecil. Di sana, sekelompok burung pipit hinggap berdekatan di ranting, berkicau riang tanpa beban.
Grisel ikut memandangi arah yang ditunjuk Ferrin. Ada ketenangan aneh di sana, pemandangan sederhana, tapi menentramkan. “Indah ya, Dok,” katanya pelan.
“Iya,” jawab Ferrin sambil tersenyum. “Kadang k
