Bab 91: Luka Tanpa Darah—Amarah Tanpa Batas

1668 Words

*** Di ujung ruangan, Donathan membelalakkan mata saat melihat Tuannya mencengkram kepala seolah kesakitan yang tak tertahankan. Tanpa berpikir panjang, pria itu melangkah lebar, dengan cepat meraih tubuh Michele yang nyaris ambruk ke lantai. “Tuan!” serunya panik. Michele mengerang dalam perih yang menusuk otaknya. Napasnya terengah-engah, tubuhnya bergetar, keringat dingin mengalir di pelipisnya. “Arghhh… Sexyana!” Suara penuh kepiluan itu keluar dari bibirnya. Jemarinya mencengkram rambutnya begitu erat, seakan mencoba meredam rasa sakit yang menyiksa. Donathan segera memahami situasi. Ia melirik ke layar ponsel yang tergeletak lantai sebelum dengan sigap memungutnya. Matanya langsung membesar saat melihat foto yang terpampang di sana. Sialan! Dadanya naik turun, rahangnya me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD