Duka Cita ~ 43

1192 Words

“Om, gimana kalau hilang ingatan itu cuma akal-akalan Pandu?” Arya langsung mendapat cubitan keras oleh Kasih di perutnya. “Jangan nambah-nambah masalah sama pikiran.” Arya meringis nyeri, dan langsung menjauh dari tempat duduknya. “Kas—” “Kak Kas-ih!” ralatnya cepat, karena Arya selalu saja seenaknya ketika memanggilnya. “Kasih,” tegur Lex dengan gelengan samar. Sebelum Kasih mengenal akrab Sinar dan Pras, putri sambungnya itu tidak pernah mencubit seseorang seperti itu. Namun, saat Kasih mulai dekat dengan sepasang suami istri itu, tangan gadis itu mulai suka mencubit bila gemas, ataupun kesal pada seseorang. Mirip dengan kebiasaan Sinar, yang akan mencubit Pras, bila tengah kesal pada suaminya itu. “Arya itu—” “Aku salah apa?” Arya sudah melotot sambil mengusap sisi perutnya. “U

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD