Duka Cita ~ 57

1505 Words

“Papa beneran mau nyulap garasi rumah jadi kantor?” Cita melihat desain interior kantor, yang tertera pada layar tablet yang dipegang Harry. Papanya memperlihatkan dua buah desain rancangan kantor, yang baru saja dikirimkan oleh Awan. Harry meminta Cita memilih, di antara dua buah desain yang nantinya akan digunakan. Harry mengangguk. “Daripada kita nyewa tempat lagi, mending kita pake yang ada dulu, seperti kata mamimu. Kamu juga nggak perlu jalan jauh, misal bosan di kamar, terus mau ikut gabung di kantor.” “Kenapa, Papa setuju-setuju aja waktu pak Lee datang terus nawari kerja sama?” Cita hanya tidak menduga, bila Harry bisa dengan mudah menyetujui semua tawaran Lee, tanpa harus melewati proses yang panjang dan berbelit. Tidak ada proposal resmi, atau pembicaraan lebih lanjut lagi.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD