Ketika Ares keluar dari gerbang rumahnya, suara gemuruh guntur terdengar dari kejauhan. Langit yang cerah mendadak kelabu seperti perasaan Ares begitu kakinya melangkah tanpa arah dari kediamannya.
Entah Ares kabur dari siapa dan dari apa. Yang pasti, lelaki itu hanya ingin pergi sebelum ia yang ditinggalkan.
Eyang Uti sudah pergi meninggalkannya, Ares tidak bisa lagi hidup jika Jani meninggalkannya juga.
Begitu melewati rumah milik Ferdy, teman masa kecilnya yang kini sudah menjadi pilot salah satu maskapai internasional, hujan dengan resmi menyapa bumi. Tidak dimulai dari gerimis kecil, hujan hari itu memilih turun dalam bentuk lebat saat itu juga.
Tentu saja guyuran lebat yang datang tiba-tiba itu dengan sukses membasahi tubuhnya bahkan sebelum lelaki itu sempat berpiki
