Diraga hanya bisa menghela nafasnya pelan. Tiba-tiba jiwanya merasa sangat lelah karena saat ini selalu berada dalam situasi yang tidak tepat untuk segala sesuatunya. Diraga pun segera menceritakan kondisi Sari pada Bening. “Ayo aku temani mas,” ucap Bening ingin membantu meringankan beban suaminya dengan menemaninya. Diraga pun mengangguk perlahan dan berpamitan pada kakak dan ayahnya untuk menemui Sari bersama Bening. Sesampainya disana Sari tengah duduk bersandar di ranjang dan terus menerus bertanya pada perawat siapa namanya dan siapa Diraga. “Sar … “ panggil Diraga saat memasuki kamar perawatan Sari. “Siapa ya?” tanya Sari tampak bingung. “Pria ini yang namanya Diraga, nama yang kamu panggil terus menerus,” ucap Bram lembut pada mantan istrinya. Sari diam dan menatap Dira

