Kedekatan Bening dan Davin sudah menjadi buah bibir hampir di seluruh sekolah. Mereka berdua pun tidak segan memperlihatkan kedekatan yang terjalin, seolah mengakui bahwa keduanya memang pacaran. “Lo kalah saingan sana si anak haram?” Gendis dan ketiga temannya tengah berada di kantin, menatap sinis ke arah Bening dan juga Davin, yang berada di tempat yang sama. Hanya beberapa meja saja yang memisahkan jarak diantara mereka. Bening dan Davin bukan pasangan alay yang akan mempertontonkan kemesraan, mereka tidak akan melakukan hal konyol seperti itu hanya karena ingin diakui pacaran. Tidak ada gandeng tangan, rangkulan atau apapun yang kerap dilakukan pasangan muda lainnya. Keduanya hanya sebatas berjalan beriringan saja. “Nggak, gue masih memiliki banyak cara untuk mendapatkan perhati

