Setelah Tirta selesai bicara, giliran Ihsan yang menyampaikan ide-ide dan masukan dalam rapat karena dipinta untuk memberi pendapat oleh Tirta. Tidak lama, hanya beberapa menit, dilanjutkan laporan-laporan dari petinggi lain. Mia akhirnya memberanikan diri untuk menyapa, “Halo, Pak Ihsan.” Ihsan menoleh dan mengangguk tersenyum ke arahnya tanpa bersuara, dan Mia tahu senyuman Ihsan yang palsu, dan dia yang tahu pula Ihsan kesal karena sikapnya yang diam. Dia ingat Ihsan yang datang ke swalayannya, sampai menyusul ke Jakarta Utara, tapi Mia masih tidak mau membalas apapun dari Ihsan. Mia bingung, seketika merasa bersalah. Namun, dia malah menyalahkan Ihsan yang tidak memberitahunya tentang kehadirannya di acara pembukaan resmi butik mamanya Rita. Tapi kemudian, dia merasa malu karena di

