Malam itu juga, Haris mendatangi rumah ayahnya. Ia disambut oleh Devi yang tersenyum lebar lalu mengajaknya makan malam bersama. "Kenapa cuma sendiri? Mana istri kamu?" tanya Andi. "Astrid baru nggak enak badan, Pa, jadi nggak aku ajak ke sini," jawab Haris. "Nggak enak badan? Apa Astrid baru isi?" tanya Devi penuh harap. Kedua mata Andi langsung melebar. Ia menatap Haris penuh makna. "Apa itu benar? Karena ini kamu datang ke sini?" Haris tersenyum saja. Tentu saja tidak, Astrid tidak sedang hamil. "Nggak gitu, Pa. Aku punya kabar yang lain untuk Papa dan Mama." "Apa maksud kamu? Jadi Astrid belum hamil juga?" tanya Andi dengan nada jengkel. "Papa sabar, dong. Nanti juga hamil," sahut Haris. "Ini masalah penting, Papa harus tahu." "Kamu ini apa-apaan?" Devi menyeletuk. Tadinya ia s