Aku tidak mengerti dengan Dokter Danu yang tiba tiba suka marah marah enggak jelas ketika dia datang ke kantorku. Dia melihat Adnan berada di ruangan ku dan memperlihatkan wajah ketidak sukaannya itu.
"Dokter, saya kan sudah bilang. Bahwa saya tidak perlu makanan itu. Saya sudah memesan semuanya dari resto." Aku merasa tidak enak pada Dokter Danu. Selain itu, aku juga tidak mau orang orang kantor terus bergosip tentang ku dan Dokter itu. Aku takut mereka mengira, bahwa aku sudah mencari laki laki lain, padahal suamiku belum lama meninggal.
"Kenapa, kamu enggak suka saya membawakan makanan untuk kamu? padahalkan saya memang tulus membawakan ini untuk kamu."
"Saya tahu, Dokter memberikannya dengan sangat tulus. Tapi saya merasa enggak enak pada orang orang yang ada di sini."
"Siapa? me
