Sikap Manis William.

1501 Words

Memang sangat kacau. Dia tidak mau aku meninggalkannya namun dia juga tidak menginginkan aku menjadi istrinya. Lebih tepatnya dia memang tidak menginginkan aku sebagai pasangan hidupnya. Dan malam ini kamin makan malam bersama, namun juga seperti kehilangan nyawa diantara kami. AKu sama sekali tidak berkomunikasi dengannya. Aku merasa sangat percuma meski aku bisa memulai percakapan dengannya. Dia tetap keukeuh dengan pendapatnya bahwa pernikahan itu memang tidak akan pernah ada untuknya. "Bagaimana? apa kamu suka makan malam kita?" ia bertanya padaku seraya menyesap air di gelasnya seraya menatap padaku. "Aku suka." Singkat saja, karena aku merasa sangat kecewa padanya. Aku telah terlalu kesal padanya. Meski aku sudah berkata panjang lebar, tetap saja dia berada di pendiriannya ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD