Bab 76

1965 Words

Nadira melirik jam tangannya. Baru pukul setengah sebelas. “Ini masih tanggung untuk makan siang. Bagaimana kalau kita memulai dengan bersantai dulu, menikmati suasana villa ini? Setelah itu baru kita piknik.” "Kedengarannya menyenangkan," jawab Yehuda sambil merangkulnya erat, lalu mereka berjalan bersama ke balkon untuk menikmati pemandangan sambil duduk berdua di kursi santai, meresapi kedamaian di antara pegunungan. Mereka menikmati udara pegunungan yang segar sambil mengobrol. Karena Yehuda sudah menekankan tidak ada pembicaraan soal urusan pekerjaan, jadi Nadira bebas menceritakan pengalamannya waktu sekolah dan kuliah. “Si pembalap itu, kalian berteman akrab?” tanya Yehuda tiba-tiba. “Si pembalap?” Nadira menatap Yehuda bingung. “Itu, yang membawamu jalan-jalan dengan motor be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD