Bab 77

2013 Words

Malam terasa begitu sempurna. Mereka menikmati makan malam dengan hidangan-hidangan lezat, mulai dari salad segar, hidangan utama daging yang dimasak sempurna, hingga pencuci mulut yang manis dan menggugah selera. Setiap gigitan diselingi oleh percakapan ringan, tawa, dan senyum hangat di antara mereka. Ketika malam semakin larut, bintang-bintang di langit mulai muncul satu per satu, menghiasi langit yang gelap. Yehuda meraih tangan Nadira dan mengecupnya dengan lembut. “Aku berjanji, setiap momen bersamamu akan selalu berharga. Terima kasih telah mempercayakan hatimu padaku, Nadira.” Nadira tersenyum lembut, matanya penuh cinta. “Aku juga bahagia bersamamu. Teriuma kasih sudah memilihku dari sekian banyak.” “Tidak sebanyak itu, sayang. Karena bagiku kamu bukan pilihan. Kamu satu-satun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD