Hidangan seafood yang menggoda selera tersaji di hadapan Lorenzo dan Nadira. Masih mengepul dan bau sedap masakan memenuhi udara sekitar mereka. Lorenzo mengamati Nadira yang masih tampak tegang, meskipun dia berusaha menyembunyikannya di balik senyumnya. Dia tahu bahwa insiden tadi di jalan telah mengguncang Nadira lebih dari yang terlihat. Meski begitu, dia tetap tenang, memastikan bahwa Nadira merasa aman bersamanya. Suasana di restoran tepi pantai itu seharusnya menenangkan, dengan suara ombak yang memecah di kejauhan dan angin laut yang menyegarkan. “Nona Rodin, kepala ikan bumbu woku ini sangat menggoda iman. Ayo makan,” ajak Lorenzo mencoba mengusir ketegangan yang masih menggantung di antara mereka. Nadira tersenyum mengangguk. Dia mengisi piringnya dengan nasi dan cumi asam

