bc

My Overdose

book_age18+
12.6K
FOLLOW
78.5K
READ
possessive
sex
forced
arrogant
CEO
sweet
Multi-professional Billionaire Writing Contest
Writing Challenge
bxg
like
intro-logo
Blurb

Alfath Marc Xaviar, dia seperti binatang buas. Memiliki hati yang keras, temperamental tinggi, dan bersikap seolah dia adalah pria kuat. Namun sebenarnya dia rapuh, hatinya tak sekuat itu, banyak duri tajam yang menancap di hatinya. Dan ia butuh Mikayla untuk mencabut duri itu satu persatu. Menurutnya, Mikayla adalah gadis pertama dan terakhir yang mengisi hati kosongnya.

Mikayla Shareen Agra, dia manis, cantik, lugu dan tegar. Dia sempurna tapi satu kelemahannya, dia takut pada seorang Alfath Marc Xaviar. Laki laki yang memperkosa dan membuat hidupnya tidak tenang. Apa hidupnya akan selalu menderita sejak bertemu pewaris tunggal Xaviar group itu? Tidak, semua akan indah pada waktunya.

chap-preview
Free preview
01 - Bertemu Dia
#Mikayla Pov Berhari-hari aku sering murung. Ditempat kerja juga aku menjadi lebih lamban karna takut akan hal yang tidak jelas. Boss sering memarahiku karna pekerjaanku yang tidak rapi. Jujur saja aku adalah karyawan yang biasanya melakukan pekerjaan dengan baik. Semua orang tahu itu, Mikayla, karyawan teladan yang begitu rajin mengerjakan pekerjaan, bahkan pekerjaan rekan kerjanya sekalipun. Alasan utama kenapa aku murung seperti ini karena kejadian menyedihkan yang kualami beberapa pekan lalu. Bahkan aku tidak bisa melaporkan pria kejam itu ke polisi karena aku sama sekali tidak tahu siapa dia. Pria yang berhasil memperkosaku. Mama dan papa tidak tahu jika putri sulungnya sudah tidak suci lagi. Pemerkosaan itu merubah semuanya, aku menjadi takut keluar malam, takut akan hal-hal gelap, dan takut akan laki-laki yang mengenakan jaket hitam. Pakaian yang pria itu kenakan saat itu. Saat ini aku terdiam di dalam rumah tepatnya di ruang tv, duduk menekuk kedua kaki dengan pandangan kosong. Semenjak kuliah, aku sudah tinggal sendiri. Hingga bekerjapun aku tetap tinggal sendiri. Alasan aku tidak tinggal bersama mama dan papa karna aku ingin hidup mandiri. Papa adalah pemilik perusahaan kecil dan mama hanya ibu rumah tangga yang mengurus pekerjaan rumah. Aku memiliki seorang adik perempuan yang kini menginjak kelas 2 SMP. Delisa namanya. Gadis cantik yang memiliki beberapa kesamaan denganku. Tok tok tok! Pintu terketuk berkali-kali, membuatku sadar dari lamunan, tv yang hidup pun tidak kuperdulikan lagi. Aku berdiri dari dudukku dan menuju kearah pintu untuk melihat siapa yang bertamu malam-malam begini. Kubuka pintu dengan gerakan malas, dan saat pintu terbuka aku sungguh menyesal. Kenapa aku harus membuka pintu tanpa melihat siapa yang bertamu? Dia... ada dihadapanku. Tubuhku kaku, tanganku bergetar hebat, keringat dingin dengan cepatnya mengalir. Bahkan untuk berlari dan berteriak aku tidak sanggup lagi. Dia tepat di depanku saat ini, tersenyum tanpa rasa bersalah setelah apa yang dilakukannya padaku. Dia memakai topi dan jaket hitam yang waktu itu ia kenakan. Aku masih ingat jaket yang ia kenakan adalah jaket yang mengikat tanganku. "Hei, masih ingat aku?" Tanyanya, Aku lemas, suaranya seperti monster yang akan memakanku. Aku terdiam menatap matanya ketakutan. Dia melangkah memasuki rumahku, sialnya lidahku kelu tidak bisa berteriak atau menyuruhnya pergi. Aku memundurkan langkahku sesuai dengan langkahnya yang mendekatiku. Pelipisku sudah banjir akan keringat dingin. "P..pergi.." ucapku gemetar. Satu kata itu sangat susah kuucapkan. Bahkan terdengar pelan layaknya bisikan. "Kukira kau lupa, aku sengaja mengenakan ini agar kau ingat siapa yang bersenang-senang denganmu waktu itu" ucapnya. Aku tidak kuat lagi, aku begitu ketakutan. Langkahnya semakin dekat, aku juga sudah berusaha keras menggerakkan kaki gemetarku mundur. "Pergi.. ku..mohon hiks" aku menangis karna sudah tidak bisa menahan rasa takut ini. Tanganku semakin basah akan keringat. "Setelah bersenang senang sayang." Kenapa dia tidak mau pergi saja? Tidak bisa lihat aku sudah sangat ketakutan dan ingin mati melihatnya. Aku menggeleng keras, air mataku semakin deras mengalir dengan keringat yang membasahi tubuhku. Dia semakin mempercepat langkahnya dan jarak pria itu sudah sangat dekat denganku. Aku bisa mencium wangi dan nafasnya. "Per...pergi kumohon hiks.." aku masih berusaha menghindar. "Kau tidak merindukanku?" Tanyanya. Brengsek! Bahkan aku ingin kau mati saja. Dia menarik pinggangku, menghapus jarak diantara kami. Kupukul dadanya berkali-kali tapi tak kunjung lepas. Aku masih berusaha lepas tapi dia semakin mempererat pelukannya. "Lepas.. hiks lepaskan!" "Dimana kamarmu sayang?" Tanyanya. Aku menggeleng keras, bukan bodoh, aku tahu apa yang hendak ia lakukan dari ucapannya. Siapapun tolong aku! "Jangan.. kumohon.. hiks.. aku.. aku tidak mau.." ucapku menatap matanya memohon. Kali ini berontak tidak ada gunanya. Dia lebih kuat dibandingkan aku. "Kurasa disana" dia tidak menjawab, malah menunjuk pintu berwarna coklat yang sialnya memang kamarku. Aku menginjak kakinya kuat-kuat, dia sempat melepas tangannya pada tubuhku. Langsung saja aku berlari menuju pintu keluar. Tapi saat aku ingin membuka kuncinya, pria itu sudah menggendongku layaknya karung beras. Kupukuli punggungnya berkali kali tapi tidak ada reaksi, dia berjalan dengan santai menuju kamarku. "Lepaskan!" Teriakku. Sesampainya di dalam kamar, dia mengunci pintunya dan melemparku keatas ranjang dengan kasar. Dia menindihku tanpa memberiku waktu untuk kabur. "Kau semakin cantik." ucapnya menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahku akibat terlalu aktif berontak. Aku masih berusaha untuk lepas dengan memukuli dada bidangnya. Tapi tidak ada reaksi yang ia tunjukkan. Ia dengan santai memperhatikanku yang tidak berhenti menangis ketakutan. Kini aku menyerah, percuma saja melawan. Aku menatapnya, menatap mata tajam yang aku benci itu. Mata yang selalu menatap tubuhku rendah. "Lepaskan aku," lirihku. Dia malah tersenyum. Memamerkan seyum yang sayangnya dibenci Key. "Setelah aku puas sayang" ucapnya pelan. "Apa salahku hiks.. kenapa kau jahat sekali?" dia malah tertawa mendengar ucapanku. Dia memang jahat. "Salahmu? Kau begitu cantik." Jawaban macam apa itu? Dia memang sudah gila. "Lepaskan aku! Aku.. aku akan memberimu semua uangku." Aku tidak berhenti memberinya penawaran. Kali ini dia semakin keras tertawa. Apa yang lucu? "Uang? Aku tidak perlu itu. Aku bukan perampok sayang, aku hanya ingin tubuhmu. Jadi diam dan nikmati" Srek!! Setelah mengatakan hal itu, pria itu merobek kaos longgarku hingga kini bra hitamku terpampang jelas didepan matanya. Aku berusaha menutupinya tapi tangannya sudah menahan kedua tanganku disamping kepala. "Ah shit! Aku tidak sabar!" Raungnya. "Jangan!" Teriakku saat dia mendekat pada kedua asetku. Srek! Tanganku tidak berhenti mengeluarkan keringat dingin yang berontak ingin lepas dari cengkraman tangannya. Aku memejamkan mataku tidak mau melihatnya yang begitu menikmati tubuh kotorku ini. Pasrah adalah satu satunya jalan agar semua ini cepat berakhir. Aku tidak bisa menghindari pemerkosaan ini lagi. Yang bisa kulakukan hanya menangis menyerahkan tubuhku pada pria yang tidak kukenal. "Kau jahat hiks!" Teriakku masih menangis. "Aku tidak perduli. Tubuhmu milikku" Setelah puas menikmatiku dibawah sana dia membuka semua bajunya cepat dan menindihku lagi. Aku bisa merasakan kulit kami bersentuhan dan miliknya dibawah sana mengeras. Dia menatapku tajam dan dalam, aku sudah pasrah jadi aku hanya diam menahan tangisku membalas tatapan matanya yang menakutkan. "Kau milikku Mikayla" bisiknya. Sakit dan nyeri, aku masih ingat pertama kali dia melakukannya. Rasanya sangat sakit. Air mataku kembali mengalir. Aku melakukannya lagi dengan pria yang bahkan aku tidak tahu namanya. Dia mengecup bibirku singkat. "Kau hanya milikku." dia menggerakkan miliknya. Pelan tapi tajam, aku meremas rambutnya menahan sakit. "Kau monster! Aku benci padamu! Aku benci!" Ucapku saat dia menatapku. "Jangan katakan hal yang membuatku marah sayang. Aku sudah bersikap lembut padamu." Ucapnya tajam. Rasa takut itu kembali saat dia menunjukkan sifat aslinya itu. Aku memanglingkan wajahku tidak mau menatap wajahnya. Aku memejamkan mata berusaha menahan desahanku. "Kau nikmat sayang.." desahnya. Dia mengukir leherku berkali kali, meremas payu daraku dan melumat bibirku paksa. "Hmhhh." dia orgasme, Aku merasakan cairan hangat memenuhi rahimku. "Sudah.." lirihku saat dia membalikkan tubuhku. Apa dia tidak bisa berhenti hanya dengan sekali permainan? Aku lelah. Aku tidak tahu salahku dimana, dia tahu semua tentangku. Nama bahkan tempatku tinggal. Tapi aku sama sekali tidak mengenalnya. "Kau brengsek hiks hiks..." Isakku - To be continue -

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
569.1K
bc

See Me!!

read
87.8K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
145.9K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.0K
bc

A Secret Proposal

read
376.2K
bc

The crazy handsome

read
465.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook