50. Kemarahan Membawa Kehangatan Yang Baru Pertama Mereka Rasakan ( Warning! 21+ Bijak Dalam Membaca)

1096 Words

“Pernikahan kita hanya kontrak, Harven!” pekiknya dengan suara parau, matanya bergetar menahan campuran takut dan marah. Harven menundukkan wajahnya, senyum samar namun tajam melengkung di bibirnya. “Kontrak, ya?” ucapnya pelan, disertai tawa pendek yang begitu menekan. “Tapi mau bagaimanapun, kamu tetap istriku, Rielle.” Suara baritonnya berbisik dekat telinga, hangat sekaligus menyesakkan d**a. Napasnya menyapu kulit lehernya, membuat bulu kuduk Rielle meremang. Harven menindihnya lebih erat, menekan setiap celah ruang yang tersisa. “Harven… jangan lakukan ini,” pintanya bergetar, tubuhnya berusaha memberontak namun terikat rapat oleh genggamannya. Harven hanya terkekeh rendah, matanya menyipit penuh arti. “Kamu bisa berteriak, bisa marah, tapi jangan pernah lupa, meski hanya kontrak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD