39. Luka Yang Belum Sembuh

1145 Words

Mobil yang membawa Ophelia perlahan melaju menjauh, meninggalkan pelataran kantor yang kini terasa lebih sunyi dari biasanya. Matteo berdiri kaku di tempatnya, seolah waktu berhenti bersamaan dengan suara mesin yang kian memudar. Ia menatap kepergian mobil itu sampai hanya tersisa bayangan debu di kejauhan, sampai angin membawa sisa aroma parfum Ophelia yang samar, aroma yang kini terasa lebih menyakitkan daripada menenangkan. Ada dorongan aneh di dalam dirinya. Naluri yang menjerit agar ia berlari, mengetuk kaca mobil itu, dan memohon agar Ophelia tidak pergi. Tapi Matteo tidak melakukannya. Tangannya hanya terkepal di sisi tubuh, keras, menahan sesuatu yang bahkan ia sendiri tidak mengerti. Ia membiarkan mobil itu pergi, membiarkan jarak di antara mereka tumbuh, sementara dadanya perlah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD