44. Matteo dengan Kecemburuan yang Tidak diakuinya

1028 Words

Di ruang kerjanya yang luas dan tertutup rapat, Matteo duduk di balik meja hitam mengilap, tenggelam dalam tumpukan berkas yang menumpuk seperti menara ambisi. Di luar jendela kaca setinggi langit-langit, langit Erosciawarna biru muda begitu cerah. Namun, mata Matteo tidak sempat menatap keindahan itu. Fokusnya hanya pada lembar-lembar kontrak, angka, dan catatan tangan yang memenuhi meja. Hingga tiba-tiba, suara notifikasi dari ponselnya memecah keheningan. Satu pesan masuk, dari anak buah yang ia di perintahkan untuk memberikan foto-foto istri dan anaknya. Awalnya Matteo tidak peduli, namun jemarinya refleks membuka pesan itu. Seketika, tubuhnya menegang. Di layar terpampang foto candid, tapi jelas. Ophelia sedang duduk di sebuah restoran tepi laut bersama Alessio. Di hadapan mereka,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD