0: Viatrix Upheaval

1177 Words
Dunia Raace tengah kacau balau jauh dari kata damai karena dilanda perang hebat antara tiga benua besar dengan tiga kerajaan paling berkuasa yang ada di sana. Tiga benua Gwendolyne, Asipathy, dan Raendrian yang dipisahkan oleh laut kematian Lucas di mana terdapat banyak monster raksasa Murthuile berdarah dingin di sana. Namun, keberadaan mereka sama sekali tak surutkan niat 3 kerajaan besar; Mac An Savery, Mac An Cameron, dan Mac An Gaothaire, untuk terus berseteru. Apa yang mereka perebutkan hingga berani menentang kekuasaan Tuhan dan melenyapkan kehidupan banyak orang? Sebuah dominasi mutlak atas dunia Raace yang kaya raya, namun belum semuanya berhasil dieksploitasi! Kerajaan Mac An Savery terkenal dengan para penjelajah bertubuh tangguh mereka. Kerajaan Mac An Cameron termahsyur dengan para peneliti serta ilmuwan dengan kemampuan berpikir serta pengetahuan tak terhingga mereka. Sementara kerajaan Mac An Gaothaire sangat popular dengan para magus berkulit putih yang mempelajari ilmu tak kasat mata juga pengendalian makhluk-makhluk sihir mereka. Yang jadi pertanyaan sekarang, siapa yang terbaik? Siapa yang paling pantas berdiri di puncak kepemimpinan tertinggi dunia Raace? Kerajaan Mac An Savery dengan Raja Kaia yang super kuat? Kerajaan Mac An Cameron dengan Raja Phineas yang super cerdas? Atau… kerajaan Mac An Gaothaire dengan Raja Whitlock yang sakti mandraguna? Peperangan ini dimulai dengan pertanyaan tersebut dan hanya akhir yang bisa beri semua orang jawaban paling memuaskan. * Istana kerajaan Mac An Savery. ”Yang Mulia, para titan yang kesatuan militer kerajaan kirim untuk mengawal penaklukkan laut Lucas oleh angkatan laut telah ditumbangkan oleh… tampaknya,” si abdi yang hendak beri laporan mendadak ketar-ketir. ”TAMPAKNYA APA?!” BAAMM. Raja Kaia menghantamkan tangan bagian bawahnya yang super besar seperti kayu gelondongan ke meja yang pisahkan posisi semua orang di sana. ”Ka, Kami tertipu oleh laporan arus laut, ombak, juga hembusan angin yang dikirim pihak kerajaan Mac An Cameron. Buat pasukan kita jadi mengarah ke sarang para kraken dan mati di sana,” jawab si abdi dengan raut tampang ketakutan. ”BODOH KALIAN SEMUA!” umpat Raja Kaia. ”Sekarang kumpulkan seluruh menteri di aula rapat. Kita tak akan bisa memenangkan pertempuran ini jika hanya mengandalkan otak dungu kalian itu. HARUS ADA PERUBAHAN!” ”Si, Siap Yang Mulia Paduka Raja Kaia.” * Istana kerajaan Mac An Cameron. ”YHEEYY! YHEEYY! YHEEYY!!!” Segenap anak buah dan pembantu Raja Phineas tengah bersorak gembira karena rencana mereka tumbangkan pasukan titan kerajaan Mac An Savery sebelum berhasil memasuki wilayah perairan kerajaan mereka sendiri. Berbanding terbalik dengan ketololan, maksudnya ketidaktahuan pihak Raja Kaia, pasukan militer di bawah komando Raja Phineas dengan kecerdasan serta kecerdikan mereka berhasil menemukan jalan aman di laut Lucas yang mematikan. Namun, tentu bukan berarti masalah berakhir di sana. Di jalur yang mereka anggap ”aman” itu pun masih terdapat monster-monster lain yang berukuran jauh lebih kecil, namun tetap berdarah dingin. Dan masalah utama yang tim dari kerajaan Mac An Cameron adalah tubuh mereka yang tidak begitu kuat serta sigap kala harus dihadapkan pada masalah yang butuhkan keputusan cepat. Dan itulah yang jadi topik pemikiran utama alias hal yang buat Raja Phineas super pusing beberapa waktu terakhir. Apa yan harus ia lakukan untuk meningkatkan kekuatan fisik rakyatnya terkhusus mereka yang tergabung dalam kelompok militer juga para kadet. Nyaris seluruh lapisan masyarakat di kerajaannya hanya peduli pada bagaimana cara membuat anak-anak mereka jadi sepintar mungkin karena tingginya tingkat persaingan masuk sekolah terbaik. Begitu juga dengan dirinya sendiri yang sejak kecil hanya diminta belajar agar jadi pintar dan pantas menerima tampuk pemerintahan di masa depan. Masalah kesehatan itu cukup dari olah nutrisi dan kombinasi makanan yang baik saja. Tok tok tok. Tiba-tiba Raja Phineas mengetukkan jarinya beberapa kali di permukaan meja marmer. Meminta semua orang yang ada di sana diam dan kembali fokus beri perhatian. ”A, Ada apa, Yang Mulia? Mengapa Anda terlihat tidak senang mendengar kabar keberhasilan kita?” tanya seorang menteri. Raja Phineas mengangkat wajahnya yang kental pancarkan raut kesal lengkap dengan dua sorot mata tajam. Berteriak, ”DASAR LEMAH KALIAN SEMUA!” umpat Sang Raja. ”Sekarang kumpulkan seluruh pejabat istana di aula rapat. Sepintar apa pun kita saya rasa tak akan bisa raih kemenangan dalam pertempuran ini jika hanya mengandalkan cara berpikir yang selalu kalah jika dihadapkan pada koflik yang membutuhkan kekuatan fisik. Bijaksananya kita menganggap keberhasilan ini sebagai anak tangga pertama untuk raih kesuksesan gemilang di masa depan. Tidak boleh terlalu senang yang lahirkan sikap lengah. HARUS ADA PERUBAHAN!” ”Si, Siap Yang Mulia Paduka Raja Phineas.” Raja Phineas duduk kembali di atas kursi. Mungkin masalah dengan negeri para raksasa dungu itu tak akan jadi persoalan besar. Yang harus kerajaannya kini khawatirkan adalah konfrontasi dengan kerajaan besar lain yang lebih kuat dari para titan, namun di saat sama miliki kemampuan jauh lebih sakti dari ilmu pengetahuan yang mereka puja. Harus apa? Harus apa? Harus apa? * Istana kerajaan Mac An Gaothaire. Berbanding terbalik dengan keadaan di ruang pertemuan para raja beserta petinggi dua kerajaan besar lain. Raja Whitlock bersama keenam menterinya masing-masing memasang tampang serius seolah tak ingin diganggu. Tiba-tiba Raja Whitlock di atas singgahsana bergerak membelai rambut putih panjangnya. Ia dengan kesaktiannya seperti sudah bisa menebak ke arah mana pertempuran ini akan mengarah. Tapi, tetap saja, tidak peduli sesakti apa dirinya tak akan bisa sepenuhnya melawan keputusan alam semesta. ”Apakah Anda tengah saksikan suatu penglihatan akan masa depan, Yang Mulia?” tanya seorang menteri. Raja Whitlock mengangkat dagu. Menjawab, ”Kerajaan para titan yang kuat, tapi tidak punya otak. Dan kerajaan para ilmuwan yang sangat cerdas, namun tidak punya daya juang. Masing-masing dari mereka tengah pikirkan rencana pamungkas untuk kuasai dunia Raace.” ”Lantas apa yang akan kita lakukan?” tanya seorang menteri. ”Kami semua berserah diri pada keputusan Yang Mulia Whitlock,” sambung pejabat yang lain. ”Kita tidak boleh kalah atau berbangga diri dengan kekuatan ini,” ucap Sang Raja tengah awali titahnya, ”BUKA GERBANG PENGHUBUNG ANTAR DIMENSI, akan kita panggil para ksatria dari dunia lain!” putusnya. ”Sesuai titah Anda, Yang Mulia Raja Whitlock!” * Di dunia nyata. Semua orang dari usia remaja, dewasa muda, sampai dewasa sekalipun baik pria maupun wanitanya tengah kecanduan game online MMORPG android popular yang juga bisa dengan mudah diakses lewat App Store bernama Viatrix Upheaval. Bukan hanya kepopuleran dari segi cerita dan user yang terus bertambah setiap hari. Penjualan di dalam game-nya pun nyaris selalu menduduki yang tertinggi menurut polling yang diadakan salah satu situs majalan bisnis internasional terkemuka. Para kritikus game dunia juga menyampaikan pujian mereka untuk permainan daring Viatrix Upheaval. Premis cerita game ini sederhana. Berlatar di dunia Raace yang tengah kacau balau karena dilanda peperangan tiga benua utama dengan tiga kerajaan terbesar mereka. Para pemain akan diberi pilihan untuk bergabung dengan kerajaan yang mana dan mengambil peran sebagai support character yang bantu para pemimpin kerajaan menangkan peperangan. Apakah menjadi pemimpin pasukan titan yang dibentuk kerajaan Mac An Savery? Apakah jadi ilmuwan super yang baru bangkit dari tidur panjang di kerajaan Mac An Cameron? Atau menjadi para pejuang dunia lain yang dipanggil oleh pemimpin kerajaan Mac An Gaothaire? Yang mana pun kamu pilih, akhir cerita ini berada di tanganmu.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD