Thomas menarik dan juga mengembuskan napasnya sampai berkali-kali. Sementara Vivian sudah tidak peduli dan hanya mengajak bicara putranya ini saja. "Vivian??" panggil Thomas yang sudah mulai kelabakan sendiri. Takut sekali, bila ia akan benar-benar kehilangan ibu dari anaknya nanti. Tadinya masih Denial. Masih berpikiran, bila Vivian tidak akan mungkin senekat itu. Bila Vivian, tidak akan sampai berhubungan sangat jauh dengan laki-laki lain. Apa lagi, mereka ini sudah memiliki anak bersama. Tetapi sekarang, kenapa ia merasa, sekarang Vivian tidaklah main-main?? Bagaimana ini?? Bagaimana, bila nanti Vivian akan benar-benar menikah dengan laki-laki itu?? Pintu apartemen yang terbuka lebar itu, kini dimasuki oleh seseorang, yang sangat membuat Thomas merasa hubungannya bersama Vivian akan

