Bab 52 Dibayangi Kebencian

1712 Words

Lyora keluar dari ruang ganti dengan rambut yang sudah digelung ke atas dan senyum mengembang di wajahnya. Ia terlihat segar dengan dres santai warna kuning pudar. Mata Lyora membulat ketika melihat isi meja sarapan mereka. “Mas…” bisiknya sambil melangkah mendekat. “Ini—ini sama persis dengan menu pertama kita pas baru sampai Busan…” Wira menoleh dengan senyum jahil yang membuat lesung pipinya muncul. “Tentu saja. Sarapan pertama kita di sini, yang bikin kamu senyum terus seharian.” “Dan nasi goreng sosis-telur,” Lyora menatap piring itu seolah memandangi harta karun. “Dengan topping bawang goreng yang melimpah.” “Plus salad buah, croissant hangat, s**u cokelat kesukaan kamu, dan ocha buat penyeimbang.” Wira menarik kursi untuk Lyora dengan gaya gentleman, “Silakan duduk, Nyonya Laksa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD