Pamit

3113 Words

Malam minggu ini, udara Bali di luar terasa agak panas. Langit malam dengan awan yang tebal tapi tidak juga turun hujan. Di lantai sudut kamar, koper besar berwarna hijau tua milik Nadira sudah rapi. Pakaian sudah disusun, dokumen juga, bahkan paspor dan tiket sudah dimasukkan ke dalam tas tangan di atas meja. Nadira berdiri memandangi koper itu beberapa detik, benda yang seolah menjadi simbol keputusan besar yang mendadak ia ambil. Dalam tiga hari, tepatnya Selasa malam nanti, ia akan meninggalkan Bali menuju Edinburgh. Keputusan yang diucapkan dengan tenang kepada tim di restorannya beberapa hari yang lalu, tapi sekarang terasa menekan dadanya begitu kuat. Restonya, Nadira’s Table, akan menjalani babak baru. Besok adalah hari terakhir mereka buka untuk layanan lunch dan dinner dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD