Cinta Tak Terungkap

1617 Words

Pagi ini Bian akan berangkat lebih awal dari biasanya. Langit Jakarta masih tampak murung sisa hujan semalam hingga subuh tadi, seolah tahu perasaan yang sedang ia bawa. Malam tadi ia hampir tidak tidur. Bayangan Clarissa yang tiba - tiba membuka bajunya, wajahnya yang penuh air mata, dan kata - kata "asal kamu nggak meninggalkan aku" terus menggaung di kepalanya. Ia meneguk air putihnya untuk melegakan tenggorokaannya sebelum menuju bandara. Di mobil jemputan, pikirannya terus berkelana antara amarah dan penyesalan. Ia tahu reaksi kerasnya kemarin siang itu mungkin terlalu spontan, tapi di sisi lain, tindakan Clarissa juga sudah melampaui batas. Benar - benar tidak menghargainya. Bukan ia tidak menyukai tubuh wanita, ia normal. Tapi tidak seperti kemarin itu, menyodorkan diri seolah ia a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD