Akbi mengerjap beberapa kali kemudian membuka matanya.
Suhu tubuhnya terasa tinggi dan sakit kepala masih ia rasakan.
Ia menoleh kebawah tatapannya tertuju pada sang istri yang tengah terlelap dengan posisi duduk, sungguh mengkhawatirkan.
Sesaat kemudian Akbi baru menyadari bila tangannya sedang mencekal tangan Bee.
Ia menjadi merasa bersalah karena hal itu Bee tidur disampingnya dengan posisi yang sudah bisa dibayangkan sangat tidak nyaman.
Tapi Bee masih bisa terlelap mungkin saking mengantuknya.
Apakah Anggit mau melakukan hal seperti ini bila menjadi istrinya kelak?
Akbi tersenyum ironi, nampak tidak mungkin kekasihnya mau melakukan hal tersebut.
Akbi mengusap kepala Bee kemudian menyentuh pipi mulus itu dengan punggung tangannya.
Terbesit sebuah perasaan yang tidak ia mengert
