[54]

1078 Words

“Aku tak percaya kita berakhir di sini,” kata Giselle sembari tertawa. Suasana kafe yang menurutnya tenang dengan alunan musik jazz. Tak banyak pengunjung yang datang entah karena lokasinya yang memang agak tersembunyi, atau karena kafe ini menawarkan ruang yang privasi. Entahlah. Yang jelas, Giselle menikmati waktunya di sini. “Aku harap kau tak keberatan.” Andrew tersenyum lebar. “Bagaima bisa aku keberatan?” Giselle masih mempertahankan tawanya. Sajian di depannya juga membuat matanya berbinar bahagia. Apalagi dengan sajian yang baru saja diletakkan di mejanya. Chocolatte Croquembouche yang menjadi menu favorit di kafe ini. “Aku tak sabar untuk memakan camilan ini.” “Makanlah. Aku harap kau menyukainya.” Andrew memilih menikmati cangkir kopinya. Bukan sekadar menikmati, tapi mengali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD