Sean langsung berlarian ke rumah sakit, dia masuk ke dalam yang ternyata Calista sedang tidak sadarkan diri. "Aku turut berduka cita atas meninggalnya Papa, aku berjanji akan membunuhnya secepatnya." Ucap Sean kepada Carly yang di tanggapi olehnya hanya dim saja, dia terlalu sedih dan tidak ada tenaga untuk meladeni Sean. "Caliata sudah dua kali pingsan, lebih baik kau urus dia, dibandingkan denganku, di lebih terpukul dari pada aku." Ucap Carly. Sean benar-benar merasa bersalah, kemarahannya benar-benar ingin dia salurkan jika nanti Vera sudah bertemu. Sean memilih untuk masuk ke dalam dan memegang tangan Calista. "Maaf, Sayang." Ucap Sean. Dia benar-benar merasa bersalah dengan kejadian ini, bahkan tubuh Caliata benar-benar seperti tidak bertenaga dan sangat pucat. Tak lama Calist

